DIPERCAYA TETANGGA DIRIKAN YAYASAN
(Sumber; Malang Post,
Familia, halaman 16, Rabu, 22 Februari 2012)
Selain berkutat di kampus, Muhtadi juga disibukkan
dengan kegiatan di yayasan. Saat ini ia dipercaya menjadi ketua yayasan anak
yatim At-Taufiq yang berlokasi di tempat tinggalnya, Sanan Malang.
Ada cerita menarik di balik pendirian yayasan yang
diketuainya itu. Di tahun 1995, di kampungnya ada perayaan HUT RI. Saat itu, ia
merupakan warga baru di kampung tersebut. Oleh ketua RT, ia diundang mengikuti
rapat untuk menentukan acara apa yang digelar untuk merayakan HUT RI. Lantas ia
menyarankan disamping acara lomba, karaoke dll perlu juga diadakan pengajian memanfaatkan
tradisi syukuran yang sudah sejak lama dilakukan.
“Dari kegiatan itu, ada dana dari hasil ”klontangan”,
yakni Rp. 55 ribu. Oleh warga kampung disepakati uang tersebut digunakan untuk
membuat yayasan anak yatim. Namun usulan ini tak segera dijalankan. Dua bulan
kemudian malah diberikan ke saya untuk mengurusinya. Sebenarnya saya sendiri
menolak dan mengusulkan untuk menyerahkan uang tersebut pada yayasan yang sudah
ada. Tetapi warga tidak mau dan akhirnya terbentuklah yayasan ini,” terang
Muhtadi.
Di awal berdirinya yayasan, Muhtadi menyebutkan
ada 10 tokoh kampung di RT-nya yang menjadi donator tetap sekaligus pendiri dan
pengurus untuk kelangsungan yayasan. Sejalan dengan perkembangan waktu, jumlah
donaturnya pun terus bertambah. Bahkan dalam satu hari, minimal ada dua
rombongan tamu yang berkunjung ke yayasan untuk memberikan bantuan.
Selain bantuan yang terus meningkat, jumlah anak
yang diasuh juga bertambah. Saat kali pertama didirikan, yayasannya hanya
mengasuh tiga anak, satu bulan kemudian bertambah menjadi 27 anak. Pertambahan
jumlah anak asuh ini membuat Muhtadi kebingungan. Sebab saat itu belum ada
tempat untuk menampung mereka.
“Di tahun 1997, ada orang yang mewaqafkan tanahnya,
yaitu keluarga bapak H. Abdur Rohman seluas 540 m2. Di tanah tersebut akhirnya
dibangun tempat tinggal dan kegiatan untuk anak asuh kami. Dalam waktu dekat
ini, kami juga akan membangun tempat tinggal lagi yang dikhususkan untuk anak
asuh perempuan. Tanahnya sendiri lebih luas dari tempat yang pertama sehingga
bisa dimanfaatkan juga untuk media pemberdayaan masyarakat di sekitar,”
sambungnya.
Muhtadi sendiri mengaku, yayasannya tidak sampai
meminta bantuan dari pemerintah untuk kegiatan operasional. Alasannya karena ia
tidak ingin dipersulit dengan birokrasi pemerintah. Lagipula, ia merasa donasi
yang diberikan oleh donator sudah cukup untuk mebiayai yayasan. (nda/han)
0 komentar:
Posting Komentar