Kamis, 14 Maret 2013

DIPERCAYA TETANGGA DIRIKAN YAYASAN


DIPERCAYA TETANGGA DIRIKAN YAYASAN
(Sumber; Malang Post, Familia, halaman 16, Rabu, 22 Februari 2012)

Selain berkutat di kampus, Muhtadi juga disibukkan dengan kegiatan di yayasan. Saat ini ia dipercaya menjadi ketua yayasan anak yatim At-Taufiq yang berlokasi di tempat tinggalnya, Sanan Malang.
Ada cerita menarik di balik pendirian yayasan yang diketuainya itu. Di tahun 1995, di kampungnya ada perayaan HUT RI. Saat itu, ia merupakan warga baru di kampung tersebut. Oleh ketua RT, ia diundang mengikuti rapat untuk menentukan acara apa yang digelar untuk merayakan HUT RI. Lantas ia menyarankan disamping acara lomba, karaoke dll perlu juga diadakan pengajian memanfaatkan tradisi syukuran yang sudah sejak lama dilakukan.
“Dari kegiatan itu, ada dana dari hasil ”klontangan”, yakni Rp. 55 ribu. Oleh warga kampung disepakati uang tersebut digunakan untuk membuat yayasan anak yatim. Namun usulan ini tak segera dijalankan. Dua bulan kemudian malah diberikan ke saya untuk mengurusinya. Sebenarnya saya sendiri menolak dan mengusulkan untuk menyerahkan uang tersebut pada yayasan yang sudah ada. Tetapi warga tidak mau dan akhirnya terbentuklah yayasan ini,” terang Muhtadi.
Di awal berdirinya yayasan, Muhtadi menyebutkan ada 10 tokoh kampung di RT-nya yang menjadi donator tetap sekaligus pendiri dan pengurus untuk kelangsungan yayasan. Sejalan dengan perkembangan waktu, jumlah donaturnya pun terus bertambah. Bahkan dalam satu hari, minimal ada dua rombongan tamu yang berkunjung ke yayasan untuk memberikan bantuan.
Selain bantuan yang terus meningkat, jumlah anak yang diasuh juga bertambah. Saat kali pertama didirikan, yayasannya hanya mengasuh tiga anak, satu bulan kemudian bertambah menjadi 27 anak. Pertambahan jumlah anak asuh ini membuat Muhtadi kebingungan. Sebab saat itu belum ada tempat untuk menampung mereka.
“Di tahun 1997, ada orang yang mewaqafkan tanahnya, yaitu keluarga bapak H. Abdur Rohman seluas 540 m2. Di tanah tersebut akhirnya dibangun tempat tinggal dan kegiatan untuk anak asuh kami. Dalam waktu dekat ini, kami juga akan membangun tempat tinggal lagi yang dikhususkan untuk anak asuh perempuan. Tanahnya sendiri lebih luas dari tempat yang pertama sehingga bisa dimanfaatkan juga untuk media pemberdayaan masyarakat di sekitar,” sambungnya.
Muhtadi sendiri mengaku, yayasannya tidak sampai meminta bantuan dari pemerintah untuk kegiatan operasional. Alasannya karena ia tidak ingin dipersulit dengan birokrasi pemerintah. Lagipula, ia merasa donasi yang diberikan oleh donator sudah cukup untuk mebiayai yayasan. (nda/han)

0 komentar:

Posting Komentar