Muktamar III IAEI

Muktamar III IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam)dan seminar Ekonomi Islam, dok. Jakarta, 30 April 2015.

IAEI

“Dewan Pimpinan Pusat IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia) Periode 2015-2019”

International Conference on Quality Islamic Higher Education, Jakarta

International Conference on Quality Islamic Higher Education, Diselenggarakan oleh UIN Malang dan UIN Jakarta.

ISESCO

Delegasi RI (Prof. Mansur BAN-PT, Bapak Mizan Kemenag, Dr. HA. Muhtadi Ridwan UIN Malang)di forum para menteri pendidikan tinggi dari 52 negara muslim pada event International conference of research and technologi, ISESCO

Konvensi Kampus IV dan Temu Tahunan Ke-10

Konvensi Kampus IV dan Temu Tahunan Ke-10, Forum Rektor Indonesia 2007, Dok. 16-17 Juli 2007, ITB Bandung.

Rabu, 23 Desember 2020

Pertemuan Ketua Dema dan Rektor PTKIN Bakal Warnai PIONIR IX di UIN Maliki

 Ketua Senat UIN Maliki Malang Dr HA Muhtadi Ridwan.Ketua Senat UIN Maliki Malang Dr HA Muhtadi Ridwan. 

MALANG  (SurabayaPost.id) – Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (PIONIR) IX, 2019 bakal terasa istimewa. Pasalnya,  PIONIR yang yang digelar mulai 15-21 Juli 2019 di UIN Maliki Malang itu diwarnai dua agenda pertemuan spesial.

Kedua agenda  itu adalah pertemuan Ketua  Dewan Mahasiswa (Dema) dan para rektor PTKIN  (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) se Indonesia.  “Dua forum itu yang membedakan pelaksanaan PIONIR kali ini dibandingkan dengan sebelumnya,” kata Ketua Senat UIN Maliki Malang, Dr HA Muhtadi Ridwan, Jumat (12/7/2019). 

Dijelaskan Muhtadi Ridwan yang mantan WR 3 UIN Maliki Malang ini  bila pertemuan dua forum itu memiliki nilai strategis. Terutama yang berkaitan dengan pengembangan PTKIN kedepan.

“Jadi, selain ada pertemuan Ketua Dema juga ada forum  para rektor. Mereka akan membahas persoalan-persoalan strategis selain juga  ada kompetisi,” jelas mantan Dekan Ekonomi Syariah UIN Maliki Malang ini.

Kompetisi itu, kata pria yang akrab disapa Abah Yai ini ada yang bersifat ilmiah,  olahraga, seni dan riset. “Itu melibatkan sebanyak 4000 peserta. Living cost mereka  ditanggung UIN Maliki Malang selama PIONIR digelar,” jelasnya.

Hal itu juga diamini Wakil Sekretaris PIONIR IX, Edy Thoyib. Menurut dia, pelaksanaan PIONIR kali ini bakal meriah dan heboh.

Itu karena, kata Edy Thoyib yang juga Humas UIN Maliki Malang ini, PIONIR IX tersebut bakal dihadiri Menteri Agama  (Menag) Lukman Saifuddin dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Dijelaskan dia bila peserta PIONIR kali ini ada sekitar 4000 orang. Mereka merupakan  delegasi dari 58 PTKIN di seluruh Indonesia.

Rinciannya, kata dia, ada sekitar 3209 peserta dan 700 official. Peserta dari 50 kontingen akan tinggal di ma’had UIN  Maliki selama pelaksanaan PIONIR. Sementara delapan kontingen atau PTKIN tinggal di hotel.

Menurut dia, tiap kontingen paling sedikit mengirim 18 utusan. Sedangkan yang paling banyak 120 utusan.

Mereka akan berkompetisi di 34 cabang olahraga. Disebutkan seperti voli, futsal, badminton,  pencak silat, basket, tenis meja dan lain sebagainya.

Selain itu di bidang ilmiah, mereka akan  bersaing memperebutkan juara karya tulis ilmiah, sosial dan sains teknologi. Termasuk riset karya inovatif.

Sementara di bidang seni, ada banyak yang diperlombakan.  Diantaranya musabaqoh tilawatil Qur’an, pop solo Islami, desain busana Islami,  cipta lagu Islami dan duta PTKIN.

Duta PTKIN itu diyakini Ketua Senat UIN Maliki Malang, Dr HA Muhtadi Ridwan bakal heboh.  “Sebab ini pertama kalinya digelar. Jadi nanti juaranya bisa menjadi ikon duta PTKIN,” kata dia sembari tersenyum. (aji)

 Sumber : https://surabayapost.id/pertemuan-ketua-dema-dan-rektor-ptkin-bakal-warnai-pionir-ix-di-uin-maliki/

Pertama di Indonesia, PCNU Kota Malang Bikin Sekolah Kader Calon Syuriah

https://cdn.timesmedia.co.id/images/2020/10/25/KH-Muhtadi-Ridwan.jpg

(Dari kiri ke kanan) Prof KH Muhtadi Ridwan (koordinator sekolah kader), Dr KH Israqunnajah (ketua PCNU Kota Malang), dan KH Chamzawi (rais syuriah PCNU Kota Malang) saat membuka Sekolah Kader Calon Syuriah. (FOTO: DJ TIMES Indonesia)

Pewarta: Irul Evianto (DJ-174) | Editor: Deasy Mayasari

TIMESINDONESIA, MALANG – Terobosan pengkaderan syuriah dilakukan PCNU Kota Malang dengan membuat Sekolah Kader Calon Syuriah. Model pengkaderan ini merupakan yang pertama di lingkungan cabang-cabang NU di seluruh Indonesia. 

Sekolah kader ini dilaksanakan sehari penuh pada Sabtu, 24 Oktober 2020 di Aula Pertemuan Kantor PCNU Kota Malang.

Koordinator Sekolah Kader  PCNU Kota Malang Prof Dr KH Muhtadi Ridwab menyampaikan, sekolah kader ini dibuat alam rangka mengembangkan kompetensi keagamaan yang terbuka, inklusif, dan moderat. Juga menyesuaikan berbagai tantangan di era teknologi informasi.

"Sekolah kader ini sekaligus menyiapkan kader-kader ulama yang responsif di Kota Malang khususnya, dan Indonesia umumnya," ujarnya.

Karenanya, selain model pendidikan, kegiatan ini juga merupakan ajang penting mengidentifikasi sumberdaya tokoh agama di Kota Malang untuk lebih terencana disiapkan sebagai kader yang mumpuni dan terorganisir dengan baik. Ini dibuat untuk kelangsungan kaderisasi masa depan keulamaan di Kota Malang. 

"Tantangan ke depan, pemikiran keagamaan tidak hanya berhenti pada level pemikiran tekstual, qauli, dan bersifat hitam putih. Masa depan keagamaan kita membutuhkan beberapa respons keumatan yang dapat menjawab dinamika keagamaan yang kontekstual dan tidak semata-mata fiqh oriented," jelasnya.

Sekolah kader calon Syuriah diikuti oleh 30 kader muda dari perwakilan organisasi di bawah wilayah kerja PCNU Kota Malang. Mereka berasal dari perwakilan dari Majelis Wilayah Cabang, Lembaga Bahtsul Masail, Lembaga Takmir Masjid, GP Ansor, Lembaga Falaqiah, Lembaga Waqaf, Muslimat, dan Fatayat. 

Sebagian besar mereka adalah kader muda. Yang menarik, para kader yang disiapkan ini ada perwakilan dari perempuan. Ini menjadi khas ala PCNU Kota Malang.

Diketahui jika kalau sudah melihat posisi syuriah, tentu para tokoh ulama laki-lakilah yang ada. Tetapi di sini ada perwakilan perempuan menunjukkan bahwa peran perempuan pun menjadi penting dalam menyiapkan calon kader ulama perempuan.

membuka-Sekolah-Kader-Calon-Syuriah-1.jpg

Sementara, Dr KH. Israqunnajah, selaku ketua Tanfidziyah NU Kota Malang berharap, penyelenggaraan kader calon syuriah ini benar-benar menjadi alat organisasi yang terencana untuk menyiapkan garda depan calon pemimpin umat yang benar-benar memiliki pemikiran yang lebih metodologis. 

Sehingga mereka memahami arus perang pemikiran keagamaan, dahulu sampai sekarang. Mereka yang sudah memiliki keterampilan membaca kitab kuning, diajak untuk saling berdiskusi, membuka wawasan secara dialektik, belajar menemukan sumber pemikiran keagamaan yang otoritatif, sekaligus dilatih membukan ruang bagi pemikiran baru yang terbuka, inklusif, dan moderat. 

Mereka bahkan nantinya disiapkan mennjadi ulama muda yang memahami metodologi riset, termasuk paham data, riset partisipatif, dan mampu meracik pemikirannya lebih kontekstual sehingga para kader muda ulama tersebut dapat mewarnai keragaman pemikiran sebagai mujtahid (pembaharu) masa depan.

Sekolah kader calon syuriah ini diselenggarakan hingga akhir tahun dengan menempuh empat sesi pertemuan sampai akhir tahun ini. Mereka diajak berdisiplin secara waktu dan pemikiran agar selama masa pendedaran ini, mereka mampu terlatih berdialog, merespons wacana keagamaan yang berkembang saat ini.

Para peserta Sekolah Kader Calon Syuriah yang dihelat PCNU Kota Malang ini juga diajak memiliki soft skill metodologis. Mereka juga  diharapkan bisa lebih terampil secara literal. Yakni kemampuan literasi seperti menulis, public speaking dan ketrampilan menguasai teknologi informasi. (*)

Sumber : https://www.timesindonesia.co.id/read/news/305749/pertama-di-indonesia-pcnu-kota-malang-bikin-sekolah-kader-calon-syuriah