Rabu, 06 Maret 2013

MENGAPA PERLU BERORGANISASI

Keadaan dunia yang tidak semakin mudah membuat persaingan hidup semakin sengit. Hanya orang-orang berkualitas tinggi dan memiliki keunggulan di bidang tertentulah yang akan meraih kesuksesan di zaman sekarang. Tidak ada seorangpun dalam kehidupannya yang tidak bertujuan untuk memperoleh kebahagiaan/kesuksesan. Hal ini ditandai oleh setiap kali berdo’a “agar mendapatkan kebahagiaan/kesuksesan, baik di dunia maupun di akhirat kelak”. Untuk mencapai kebahagiaan/kesuksesan dalam hidup tidaklah semuda yang diangankan, karena memerlukan berbagai upaya. Salah satu upaya dan ini menjadi kunci adalah berusaha menjadi Sumber Daya Insani yang unggul dan diperhitungkan oleh banyak pihak.

Menurut data statistic yang dirilis oleh Human Development Report pada laporan hasil resitnya bertema Human Development Index (HDI) 2010 Rankings, kualitas SDM/SDI Indonesia ada pada posisi 108 dari 169 Negara di dunia. Perlu upaya untuk membangun SDI yang berkualitas, dan harus dimulai dari kesadaran sendiri.

Membangun manusia berkualitas berarti membentuk manusia yang utuh dan bernilai positif yang dapat dilihat mulai dari aspek yang relatif mudah dibangun sampai ke aspek yang lebih rumit dan sukar dibangun atau membutuhkan waktu bangun yang relatif lama, yaitu mulai dari aspek fisik sampai kepada aspek akhlak atau moral, dengan memahami indikator berkualitas.
Indikator kualitas yang dimaksudkan antara lain :
  1.  Berstamina tinggi sehingga mampun kerja keras
  2.  Tangguh dan Ulet dalam menghadapi persoalan
  3.  Cerdas berpikir dan bertindak
  4.  Trampil dan memiliki kompetensi
  5.  Mandiri
  6.  Memiliki tanggung jawab
  7.  Produktif
  8.  Kreatif
  9.  Inovatif
  10.  Beorientasi ke masa depan
  11.  Disiplin
  12.  Berbudi
Apabila digali lebih lanjut, masih banyak hal yang dapat menggambarkan kualitas prima manusia secara umum, namun kita belum tentu memiliki semua sifat yang menggambarkan kualitas manusia secara utuh dan lengkap tersebut.

Saran praktis lainnya bagi yang ingin menjadi manusia yang lebih baik, berkualitas, dan unggul, adalah :

    Miliki nilai tambah. Orang yang memiliki nilai tambah dalam hidupnya adalah orang yang berkualitas. Misalnya, di zaman yang makin sulit mendapatkan orang jujur, dan Anda termasuk orang jujur, berarti Anda adalah orang yang memiliki nilai tambah. Hal yang sama berlaku untuk karakter yang lain, misalnya setia, rendah hati, integritas, dan masih banyak lagi yang lainnya. Memiliki nilai tambah juga berarti memberikan lebih dari apa yang diharapkan.
    Jadilah manusia pembelajar. Banyak orang berhenti pada posisi menjadi orang terpelajar kemudian ia berhenti belajar. Beberapa hal dimana yang dapat terus-menerus kita pelajari dan praktikkan adalah belajar untuk tidak menyalahkan (blame) orang lain, situasi, atau kondisi; belajar untuk tidak mencari-cari alasan (excuse); dan belajar untuk tidak menghakimi orang lain (justice).
    Bijaksana dalam membuat pilihan. Sepanjang hidup ini, Anda akan dihadapkan pada pilihan demi pilihan. Satu hal yang mungkin dapat menjadi pertimbangan Anda dalam memilih adalah: pilihlah sesuatu yang menghasilkan, sesuatu yang Anda sukai, dan sesuatu yang paling mudah. Tentu saja, ada kalanya Tuhan akan menghadapkan kita pada hal-hal yang tidak kita sukai, hal yang sulit, bahkan terkesan mustahil. Namun, ketika hal tersebut diizinkan terjadi, pastilah ada anugerah Allah yang akan memampukan Anda untuk melaluinya dan Anda akan keluar sebagai seorang pemenang.

Uraian di atas merupakan cita-cita dan idealisme yang yang didambakan oleh semua orang termasuk kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Idealisme dan cita-cita tersebut ternyata relevan dengan konsep dasar yang dibuat oleh para pendiri PMII. Untuk itu, sebagai kader harus memahami dan menghayati secara benar dan sungguh-sungguh apa hakekat PMII, melalui  refleksi sejarah latarbelakang berdirinya, asas, sifat, dan tujuan organisasi yang kita cintai tersebut. Dengan pemahaman dan penghayatan yang benar tentang organisasi yang dipilihnya, bisa dipastikan seorang kader akan bergerak dan berprilaku sesuai dengan pesan yang terkandung di dalamnya. Akhirnya sebagai kader tentu dapat menentukan pilihan bergabung di suatu organisasi tidak hanya karena ikut-ikutan tetapi dengan pertimbangan yang matang agar loyalitas dan komitmen sebagai kader terbangun secara benar.

Pada kesempatan ini, saya mengajak sahabat-sahabat untuk mencermati kembali, hakekat, latar berdirinya, asas, sifat dan tujuan PMII;

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu elemen mahasiswa yang terus bercita-cita mewujudkan Indonesia ke depan menjadi lebih baik. PMII berdiri tanggal 17 April 1960 dengan latar belakang situasi politik tahun 1960-an yang mengharuskan mahasiswa turut andil dalam mewarnai kehidupan sosial politik di Indonesia. Pendirian PMII dimotori oleh kalangan muda NU (meskipun di kemudian hari dengan dicetuskannya Deklarasi Murnajati 14 Juli 1972, PMII menyatakan sikap independen dari lembaga NU). Di antara pendirinya adalah Mahbub Djunaidi dan Subhan ZE (seorang jurnalis sekaligus politikus legendaris).

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) lahir karena menjadi suatu kebutuhan dalam menjawab tantangan zaman. Berdirinya organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia bermula dengan adanya hasrat kuat para mahasiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi Ahlusssunnah wal Jama’ah.

Dibawah ini adalah beberapa hal yang dapat dikatakan sebagai penyebab berdirinya PMII:

1). Carut marutnya situasi politik bangsa indonesia dalam kurun waktu 1950-1959.
2). Tidak menentunya sistem pemerintahan dan perundang-undangan yang ada.
3). Pisahnya NU dari Masyumi.
4).Tidak enjoynya lagi mahasiswa NU yang tergabung di HMI karena tidak terakomodasinya dan terpinggirkannya mahasiswa NU.
5). Kedekatan HMI dengan salah satu parpol yang ada (Masyumi) yang nota bene HMI adalah underbouw-nya.

Hal-hal tersebut diatas menimbulkan kegelisahan dan keinginan yang kuat dikalangan intelektual-intelektual muda NU untuk mendirikan organisasi sendiri sebagai wahana penyaluran aspirasi dan pengembangan potensi mahasiswa-mahsiswa yang berkultur NU. Disamping itu juga ada hasrat yang kuat dari kalangan mahsiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi Ahlussunnah Wal Jama’ah.

Asas PMII sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar (AD) Bab II Pasal 2 dijelaskan bahwa PMII berasaskan Pancasila. Sedangkan Bab III Pasal 3 menerangkan PMII bersifat keagamaan, kemahasiswaan, kebangsaan, kemasyarakatan, independensi dan profesional.  Adapun tujuan PMII (Visi) ada dalam Bab IV Pasal 4 yaitu: ”Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya dan komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.” Sedangkan untuk mewujudkan tujuan tersebut, PMII memiliki misi sebagaimana dalam Bab IV pasal 5, sebagai berikut:

Menghimpun dan membina mahasiswa Islam sesuai dengan sifat dan tujuan PMII serta peraturan perundang-undangan dan paradigma PMII yang berlaku.
Melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam berbagai bidang sesuai dengan asas dan tujuan PMII serta mewujudkan pribadi insan ulul albab.

Sekian, terima kasih. Wallahu a’lam bi al-Shawab.

Link : Mengapa Perlu Berorganisasi 

0 komentar:

Posting Komentar