Minggu, 15 Februari 2015

DEKAN “VISIONER”

Pertama kali bergabung dengan Fakultas Ekonomi di UIN Malang pada tahun 2006, saya merasakan atmosfir berbeda dengan lingkungan kerja sebelumnya.  Hal ini saya rasakan sejak pertama kali datang.  Setelah beberapa lama saya mengamati, lingkungan kerja yang terbangun di fakultas ekonomi ini tidak dapat dilepaskan dari peran dari sesosok pemimpin  (dekan) yang memiliki karakter visioner, pemberani (saja’ah), dan pekerja keras.  

Pengalaman bersentuhan langsung pertama kali secara intens dalam tim kerja bersama Abah Muhtadi sebagai dekan fakultas ekonomi periode pertama adalah pada saat akreditasi prodi manajemen pada tahun yang sama.  Hal ini merupakan kesempatan berharga untuk belajar bekerja dengan beliau.  Beliau tidak segan-segan pulang hingga larut malam menemani para tim sukses.  Beberapa progam yang menjadi kebanggan fakultas, bahkan universitas, lahir dari pemikiran dan tangan dingin beliau, seperti laboratorium mini bank, payment point BTN Syariah, Pojok BEI UIN Maliki Malang, dan Tax center UIN Maliki Malang.

Salah satu hal yang perlu ditauladani dari sesosok dekan yang low profile ini adalah keberanian untuk menerobos berbagai rintangan birokrasi untuk mewujudkan suatu program bersama.  Hal ini barangkali bagian dari manifestasi entrepreneurial birokrasi.  

Keberanian yang disertai dengan pertimbangan yang matang merupakan salah satu karakter yang perlu ditumbuhkan dalam rangka mendobrak kekakuan sistem birokrasi yang menghinggapi institusi pemerintah, dan dalam mengembangkan organisasi yang sedang mencari bentuk ini.  Tiga karakter (visoner, berani, dan kerja keras) dari pemimpin dan sang nakhoda fakultas ekonomi inilah yang mampu menghantarkan fakultas ekonomi UIN Maliki Malang diperhitungkan, baik di lingkungan internal maupun eksternal.  Pengakuan secara internal ditunjukkan dengan seringnya fakultas ekonomi menjadi barometer manajemen mutu di tingkat universitas.  Sedangkan, pengakuan secara eksternal ditunjukkan dengan akreditas prodi manajemen yang secara berturut-turut memperoleh akreditas A selama 2 periode masa jabatan dan masa pengabdian beliau.

Secara pribadi, Abah Muhtadi, bagi saya adalah seorang guru dan orang tua.  Beliau tidak segan-segan............

    Sumber : Buku Sang Inspirator

0 komentar:

Posting Komentar