naskah ini
berupa catatan
untuk halal bihalal PMII Rayon Hatta
Di Masjid
Ulul Albab UIN Maliki Malang
18 September 2012
sengaja saya send, barangkali dapat dipakai bahan
renungan bagi siapa saja yang sedang mempunyai tugas dan wewenang menata dan
menghidupkan organisasi dan/atau lembaga, instansi, dll.
Ada dua pendekatan desain
organisasi yang paling mutakhir di abad ke-21. Kedua pendekatan itu adalah
: organisasi tanpa batas (vitually organization) dan organisasi
yang belajar (learning organization).
Jack Welch, Chief Executive officer (CEO) General Electric (GE) adalah orang
pertama yang memperkenalkan konsep organisasi tanpa batas (vitually
organization). Prakteknya menekankan pada peningkatan partisipasi
anggota atau karyawan dalam proses pengambilan keputusan, dengan dibentuknya
tim-tim lintas fungsional dan hirarki.
Sedangkan konsep organisasi
yang belajar (learning organization), dimana telah dipraktekan oleh
beberapa perusahaan besar seperti; Motorola Corp, menekankan pada pentingnya
efektifitas proses pembelajaran (learning procees) dalam organisasi.
Hal ini berarti masa
depan sebuah organisasi tergantung pada seberapa baik organisasi tersebut mampu
belajar, sehingga tidak saja mampu bertahan (survive) dalam menghadapi
tantangan, tetapi juga terus mengalami pertumbuhan (growth) dalam
periode waktu tertentu.
Pada prinsipnya kedua
pendekatan diatas, karena sama-sama menekankan kepada upaya yang seoptimal
mungkin untuk melakukan pemberdayaan (empowerment) terhadap anggota
organisasi.
Bahkan, dalam prakteknya
kedua pendekatan ini hampir tidak dapat dibedakan, karena memiliki semangat
dan orientasi yang sama yaitu pemberdayaan (empowerment) terhadap
anggota organisasi untuk peningkatan kinerja dan produktifitas. Biasanya
mereka merasa diberikan kebebasan yang cukup untuk meningkatkan kualitas diri
dan hidupnya. Pada kondisi tersebut, akan timbulah rasa memiliki (sense of
belonging) terhadap organisasi dan kesadaran diri bahwa mereka berposisi sebagai
mitra (partner) kerja, walaupun secara struktural ada hirarki. Untuk
kali ini kita coba lihat apa maksud dan ciri-ciri organisasi yang belajar (learning
organization)’
Agar pemahaman dan persepsi
kita tentang model organisasi yang belajar sama, diperlukan definisi
yang dapat memberikan kejelasan konsep dan pelaksanaannya.
a.
Organisasi yang belajar (learning organization) adalah organisasi
yang telah mengembangkan kemampuannya secara terus-menerus untuk dapat
beradaptasi dan berubah.
b.
Semua anggotanya mengambil peran aktif dalam mengidentifikasi dan
memecahkan persoalan yang terkait dengan pemecahan organisasi.
c.
Dalam sebuah organisasi yang belajar, para anggota terus-menerus menerima
dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan baru, dan untuk kemudian
menerapkannya dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab dalam peran mereka
masing-masing.
d. Bahwa kemampuan sebuah
organisasi untuk belajar dan menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki
tersebut untuk menjalankan pekerjaan organisasi bisa menjadi merupakan
satu-satunya keunggulan kompetitif (competitive advantaged) yang berkelanjutan.
Ciri-ciri organisasi yang belajar (4):
a. Desain Organisasi; Diwujudkan dengan menghilangkan atau
meminimalkan batas-batas struktural maupun fisik yang ada. Dalam jenis
lingkungan tanpa batas ini, para anggota organisasi bebas bekerjasama dalam
menyelesaikan tugas-tugas organisasi dan untuk saling belajar satu dari yang
lainnya. Tim-tim dan pemberdayaanya dibentuk dan diberdayakan untuk memecahkan
masalah-masalah yang muncul dalam organisasi.
b. Berbagi Informasi; Dalam organisasi yang belajar, pembagian,
penyebarluasan, dan sosialisasi informasi selalu dilakukan. Kegiatan ini
dilakukan secara terbuka, waktu dan tempat yang tepat, dan dalam bentuk
seefektif dan seefisien mungkin.
c. Kepernimpinan; Kepemimpinan dalam organisasi yang
belajar harus mampu mewujudkan visi bersama dalam organisasi. Selanjutnya perlu
dijaga pemahaman yang sama tentang visi tersebut. Dengan visi tersebut, pemimpin
organisasi dapat menunjukkan gambaran tentang masa depan organisasi. Selain
itu, kepemimpinan yang dapat ditunjukkan disini adalah kepemimpinan yang dapat
membangun suasana organisasi yang nyaman dan aman (kondusif) bagi anggotanya,
sehingga dapat selalu mendorong berjalannya proses belajar (learning procees).
d. Budaya Organisasi; Dalam organisasi ini, setiap orang
menyetujui visi bersama. Setiap orang menyadari kaitan yang melekat antara
semua proses, kegiatan, fungsi dan interaksi lingkungan ekternal organisasi
tersebut. Ada suatu rasa kebersamaan yang kuat, saling memperhatikan, dan
saling percaya. Setiap anggota organisasi merasa bebas untuk berkomunikasi
secara terbuka, berbagi rasa, bereksperimen, dan belajar tanpa takut dikecam
atau dihukum.
0 komentar:
Posting Komentar