Selasa, 11 Juni 2013

LEARNING ORGANIZATION


naskah ini
berupa catatan untuk halal bihalal PMII Rayon Hatta
Di Masjid Ulul Albab UIN Maliki Malang
18 September 2012
sengaja saya send, barangkali dapat dipakai bahan renungan bagi siapa saja yang sedang mempunyai tugas dan wewenang menata dan menghidupkan organisasi dan/atau lembaga, instansi, dll.

Ada dua pendekatan desain organisasi yang paling mutakhir di abad ke-21. Kedua pendekatan itu adalah : organisasi tanpa batas (vitually organization) dan organisasi yang belajar (learning organization).
Jack Welch, Chief Executive officer (CEO) General Electric (GE) adalah orang pertama yang memperkenalkan konsep organisasi tanpa batas (vitually organization). Prakteknya menekankan pada peningkatan partisipasi anggota atau karyawan dalam proses pengambilan keputusan, dengan dibentuknya tim-tim lintas fungsional dan hirarki.
Sedangkan konsep organisasi yang belajar (learning organization), dimana telah dipraktekan oleh beberapa perusahaan besar seperti; Motorola Corp, menekankan pada pentingnya efektifitas proses pembelajaran (learning procees) dalam organisasi.
Hal ini berarti masa depan sebuah organisasi tergantung pada seberapa baik organisasi tersebut mampu belajar, sehingga tidak saja mampu bertahan (survive) dalam menghadapi tantangan, tetapi juga terus mengalami pertumbuhan (growth) dalam periode waktu tertentu.
Pada prinsipnya kedua pendekatan diatas, karena sama-sama menekankan kepada upaya yang seoptimal mungkin untuk melakukan pemberdayaan (empowerment) terhadap anggota organisasi.
Bahkan, dalam prakteknya kedua pendekatan ini hampir tidak dapat dibedakan, karena memiliki semangat dan orientasi yang sama yaitu pemberdayaan (empowerment) terhadap anggota organisasi untuk peningkatan  kinerja dan produktifitas. Biasanya mereka merasa diberikan kebebasan yang cukup untuk meningkatkan kualitas diri dan hidupnya. Pada kondisi tersebut, akan timbulah rasa memiliki (sense of belonging) terhadap organisasi dan kesadaran diri bahwa mereka berposisi sebagai mitra (partner) kerja, walaupun secara struktural ada hirarki. Untuk kali ini kita coba lihat apa maksud dan ciri-ciri organisasi yang belajar (learning organization)’
Agar pemahaman dan persepsi kita tentang model organisasi yang belajar sama, diperlukan definisi yang dapat memberikan kejelasan konsep dan pelaksanaannya.
a.       Organisasi yang belajar (learning organization) adalah organisasi yang telah mengembangkan kemampuannya secara terus-menerus untuk dapat beradaptasi dan berubah.
b.      Semua anggotanya mengambil peran aktif dalam mengidentifikasi dan memecahkan persoalan yang terkait dengan pemecahan organisasi.
c.       Dalam sebuah organisasi yang belajar, para anggota terus-menerus menerima dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan baru, dan untuk kemudian menerapkannya dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab dalam peran mereka masing-masing.
d.      Bahwa kemampuan sebuah organisasi untuk belajar dan menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki tersebut untuk menjalankan pekerjaan organisasi bisa menjadi merupakan satu-satunya keunggulan kompetitif (competitive advantaged) yang berkelanjutan.
Ciri-ciri organisasi yang belajar (4):
a.       Desain Organisasi; Diwujudkan dengan menghilangkan atau meminimalkan batas-batas struktural maupun fisik yang ada. Dalam jenis lingkungan tanpa batas ini, para anggota organisasi bebas bekerjasama dalam menyelesaikan tugas-tugas organisasi dan untuk saling belajar satu dari yang lainnya. Tim-tim dan pemberdayaanya dibentuk dan diberdayakan untuk memecahkan masalah-masalah yang muncul dalam organisasi.
b.      Berbagi Informasi; Dalam organisasi yang belajar, pembagian, penyebarluasan, dan sosialisasi informasi selalu dilakukan. Kegiatan ini dilakukan secara terbuka, waktu dan tempat yang tepat, dan dalam bentuk seefektif dan seefisien mungkin.
c.       Kepernimpinan; Kepemimpinan dalam organisasi yang belajar harus mampu mewujudkan visi bersama dalam organisasi. Selanjutnya perlu dijaga pemahaman yang sama tentang visi tersebut. Dengan visi tersebut, pemimpin organisasi dapat menunjukkan gambaran tentang masa depan organisasi. Selain itu, kepemimpinan yang dapat ditunjukkan disini adalah kepemimpinan yang dapat membangun suasana organisasi yang nyaman dan aman (kondusif) bagi anggotanya, sehingga dapat selalu mendorong berjalannya proses belajar (learning procees).
d.      Budaya Organisasi; Dalam organisasi ini, setiap orang menyetujui visi bersama. Setiap orang menyadari kaitan yang melekat antara semua proses, kegiatan, fungsi dan interaksi lingkungan ekternal organisasi tersebut. Ada suatu rasa kebersamaan yang kuat, saling memperhatikan, dan saling percaya. Setiap anggota organisasi merasa bebas untuk berkomunikasi secara terbuka, berbagi rasa, bereksperimen, dan belajar tanpa takut dikecam atau dihukum.

a. muhtadi ridwan

0 komentar:

Posting Komentar