TAMU PENTING KITA
Oleh : HA. Muhtadi Ridwan
Tepat pada pukul 15.10 wib hari Selasa 10 Mei 2011
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN MALIKI) Malang mendapat
kehormatan dengan datangnya dua tamu penting, yaitu Dr. Ahmad Mohammad Ali
Madani dan Prof. DR (HC) Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Kedua
tamu tersebut adalah tokoh sekaligus pioner pengembangan perbankan Islam. Dalam bidang perbankan Islam Mohammad Ali Madani representasi tokoh dan
pioner level dunia, sedang BJ Habibie yang bapak teknologi Indonesia ini representasi tokoh dan pioner
level nasional (Indonesia).
Mohammad Ali Madani adalah Presiden Islamic Development Bank (IDB) Group,
sebuah Bank dengan sistem Islam yang didirikan pada tahun 1975 dalam Agreement yang ditandatangani oleh 22
negara, dan saat ini jumlah anggotanya sudah mencapai 57 negara yang tergabung
dalam OKI. Bank Islam yang berkantor pusat di Jeddah, Saudi Arabia ini memiliki
Regional Office di Maroko, Malaysia,
dan Kazakhstan serta memeliki Field
Representative di setiap negara anggota termasuk di Indonesia.
Kunjungan beliau bersama BJ. Habibie yang disertai
direktur Regional Office Malaysia,
direktur Field Representative Brune
Darussalam, Singapure dan Indonesia (Bapak Mahlani, MM) dimaksudkan untuk
melihat secara langsung pembangunan infrastruktur kampus UIN Maliki Malang yang
disokong dana dari IDB yang proses pembangunannya pada tahun 2002 hingga 2006.
Agenda penting lainnya setelah dari UIN Maliki Malang adalah di Jakarta (Rabu
11 Mei 2011), yaitu antara lain peluncuran program Kemitraan Negara-negara
Anggota (MCPS) di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, peluncuran kerjasama
Kemitraan Bank Muamalat Indonesia (BMI) dengan IDB pada bidang trade finance (pembiayaan bidang
perdagangan) yang disebut dengan International
Islamic Trade Finance Corporation (ITFC).
Agenda kunjungan di kampus bilingual dan entreprenuership
diawali dengan menyaksikan secara langsung 16 unit fasilitas laboratorium untuk
semua fakultas. Laboratorium yang dilengkapi peralatan canggih, dan menurut
beberapa pernyataan tamu-tamu lainnya
justru paling canggih di antara Perguruan Tinggi di Jawa Timur adalah
semuanya atas bantuan IDB.
“Mengingat pentingnya sains dan teknologi dalam
pembangunan sosial ekonomi, maka IDB mempunyai komitmen untuk meningkatkan
dukungan terhadap pengembangan bidang sains dan teknologi kepada negara anggota
IDB” demikian Ali mengatakan dalam kesempatan kunjungannya di Fakultas Sains
dan Teknologi UIN Maliki Malang.
Dia menambahkan, dukungan dan bantuan dana dari
IDB ini, dikhususkan untuk pengembangan fasilitas gedung dan infrastruktur
untuk aplikasi sains dan teknologi. Dia berharap sokongan ini bisa melahirkan
para elit ilmiah terkemuka di negara-negara anggota. Khusus di kampus ini
diharapkan akan lahir “Habibie-Habibie” muda sebagai tokoh-tokoh terbarukan
untuk merevolusi dunia di bidang sains dan teknologi yang berasaskan ajaran
agama Islam. Tokoh terbarukan yang dapat menghasilkan temuan-temuan baru yang
bermanfaat bagi kemajuan sains dan teknologi dan berguna bagi kemaslahatan masyarakat
luas.
Usai melihat langsung bentuk fisik dari bantuan IDB,
Mohammad Ali Madani didampingi BJ Habibie meneruskan dengan memberikan kuliah
tamu. Secara bergiliran beliau berdua berpidato di hadapan para Pimpinan
Perguruan Tinggi Islam Negeri se Indonesia, para pimpinan, dosen dan mahasiswa
UIN Maliki Malang, para Pimpinan Bank se Jawa Timur dan undangan lainnya. BJ
Habibie yang mendapat kesempatan pertama terlihat sangat akrab dengan Mohammad
Ali Madani. Beliau berdua saling menyebutnya “dear my brother” ketika presentasi. BJ Habibie juga merasa sangat
bangga dapat melihat dan mengikuti secara langsung perkembangan yang begitu cepat
UIN Maliki Malang. Tidak hanya cepat, tetapi sangat sesuai dengan kebutuhan
umat manusia yang menginginkan terwujudnya lembaga yang dapat mengantarkan
kedamaian dan kesejahteraan umat manusia. Lembaga yang diharapkan dapat
menciptakan Sumber Daya Insani (SDI) terbarukan yang megembangkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Iman dan Taqwa (IMTAQ).
Giliran Mohammad Ali Madani juga mengapresiasi
perkembangan kampus UIN Maliki Malang, mulai dari namanya “Maulana Malik Ibrahim”
sampai dengan pengembangan keilmuan dengan pendekatan integrasi antara
sains dan agama (Islam). Tentang nama “Maulana
Malik Ibrahim” beliau mengurai panjang lebar. Maulana Malik Ibrahim adalah
sosok global, disamping satu-satunya wali dari wali songo yang berasal dari
manca negara “Samarkand” juga sosok
yang merepresentasikan intelektual dan pejuang Islam yang tangguh tingkat
dunia. Tentang model pengembangan keilmuan, beliau sangat mengapresiasi dan
mengagumi konsep “Pohon Ilmu” yang
dinilainya sangat komprehensip.
BJ Habibie adalah salah satu inisiator pendirian
Bank yang memakai sistem Islam, yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI). Bank yang
memakai sistem non bunga yang pertama di Indonesia (1992) dan bermoto “Firt Purely Shariah” ini lahir ketika
Habibie memegang amanah sebagai Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia
(ICMI). Cerita sosok Habibie adalah sangat penting sebagai inspirasi bagi siapa
saja yang ingin sukses dan untuk perlu dipaparkan secara khusus pada kesempatan
atau tulisan lainnya.
Sementara Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H.
Imam Suprayogo mengatakan sangat berterima kasih atas kerjasama dan bantuan
yang diberikan IDB dalam wujud kampus berikut infrastruknya yang sangat megah
dan membanggakan. Berikutnya berharap proposal IDB fase kedua yang difokuskan
bagi pengembangan kampus III untuk pendidikan Ilmu Kesehatan dan Teknologi
dapat terealisasi dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Atas nama pimpinan UIN Maliki Malang memohon
dukungan dan do’a restunya semoga semua sivitas akademika UIN Maliki Malang
dapat memegang amanah yang berat dan suci ini demi kemaslahan dan kedamaian
bagi umat manusia di Indonesia khususnya, dan di dunia pada umumnya, amien.
Malang, 11 Mei 2011
0 komentar:
Posting Komentar