Kamis, 07 Maret 2013

Maliki Siapkan WCU

Persaingan antar perguruan tinggi secara internasional dalam era perdagangan bebas (globalisasi) menjadi sebuah keniscayaan. Dibutuhkan strategi tepat untuk meningkatkan kualitas mutu agar bisa sejajar dengan perguruan tinggi luar negeri. Penyertaan dalam peringkat World Class University (WCU) dapat digunakan sebagai standarisasi kesetaraan secara global. UIN Maliki Malang selama empat tahun kedepan menargetkan masuk dalam 150 besar WCU. Ini bukan isapan jempol. Berbagai tahapan rencana strategis (renstra) berhasil dijalankan secara fantastis.

Sesuai grand plan yang disusun jauh sebelumnya, UIN Maliki memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik pada pelanggan (mahasiswa) dan stakeholders-nya hingga mampu bersaing di pasar global. Tentunya tidak lepas dari konsep Ulul Albab yang hendak diwujudkan. Perlahan namun pasti, UIN Maliki telah melangkah beberapa tahap untuk mencapai WCU. Hasilnya, predikat WCU bagi UIN Maliki diharapkan akan dapat dicapai dalam waktu lebih cepat.

“Kami memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk bisa masuk peringkat WCU. Perolehan akreditasi A Fakultas Ekonomi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) pada 2006-2007, akreditasi B dari BAN PT pada tingkat Universitas pada 2008, pemantapan lembaga melalui perolehan SK BLU (Badan Layanan Umum), dan perolehan ISO 9001:2000 dari SGS United Kingdom Ltd pada Januari 2008 sebagai embrio menuju WCU adalah bukti yang tak terbantahkan” kata Dekan Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang, Drs. H. Muhtadi Ridwan, MA.

Dengan memiliki SK BLU, perguruan tinggi memiliki otonomi dan independensi untuk mengelola aset dan keuangan secara mandiri. Berbagai inovasi PT diharapkan bisa lebih cepat meningkatkan kualitas dalam segala aspek baik manajerial, keuangan, pendidikan dan pembelajaran. Tanpa terkecuali, menjalin hubungan dengan PT baik dalam maupun luar negeri.

UIN Maliki Malang adalah satu-satunya PTN Islam, di bawah payung Depag, yang memperoleh ISO 9001:2000. Perolehan ISO 9001:2000 merupakan wujud pengakuan sistem manajemen mutu Maliki dengan standar internasional. Wajar, jika UIN Maliki menjadi tempat jujugan studi banding berbagai perguruan tinggi Islam yang ada di Indonesia. ISO 9001:2000 Maliki berlaku untuk periode 31 Desember 2008 hingga 15 Nopember 2010. Re certification harus dilakukan sebelum 24 Nopember 2011.

“Saat ini, ada dua pekerjaan yang harus diselesaikan yaitu konversi ISO 2000 menjadi ISO 2008 dan pencapaian sertifikasi Malcolm Baldrige Kriteria for Performance Excellence (MBCfPE)” kata penggagas renstra UIN Maliki menambahkan.

Bak gayung bersambut. Disaat UIN Maliki berbenah meningkatkan kinerja organisasi agar mampu bersaing secara global, Depag RI menyertakan UIN Maliki dalam program Malcolm Baldrige (MB). Selain UIN Maliki, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ikut serta dalam program ini.
MBCfPE adalah lembaga penjamin mutu internasional melalui penerapan sistem manajemen kinerja yang unggul (performance excellence). Kerangka kerja MBCfPE digunakan sebagai alat untuk mendiagnosa kinerja organisasi publik/perusahaan secara menyeluruh, selanjutnya umpan balik hasil diagnosa digunakan untuk menuntun perbaikan kinerja menuju performance excellence. Diagnosa diperoleh melalui proses assessment dalam bentuk feedback report mencakup “kekuatan” dan “kelemahan”, selanjutnya digunakan sebagai bahan masukan dalam membangun sistem yang unggul. Sistem yang dibangun harus terintegrasi, mampu mengatasi kelemahan, larut dalam kegiatan operasional, tidak tumpang tindih, evaluasi dan improvement yang sistematis serta fact base. Oleh karena itu, peran dokumen aplikasi yang menyajikan informasi secara lengkap, padat, terintegrasi dan sistematis mutlak diperlukan. Kriteria MB diperkenalkan oleh National Institut of Standard and Technologi (NIST) USA dan diundangkan oleh Public Law No. 100-107 sebagai nama penghargaan di Amerika dengan sebutan Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA). Lebih dari 76 negara di dunia termasuk Asia dan Eropa telah mengadopsi kriteria MB sebagai standar penilaian kinerja yang unggul bagi organisasi publik/perusahaan.

Adapun kriteria MB terdiri dari tujuh kategori yaitu leadership, strategic planning, customer and market focus, measurement & analysis and knowledge management, workforce fokus, process management, dan results. Sedangkan klasifikasi penilaian terbagi dalam beberapa tingkatan/kelompok berdasarkan pada perolehan skor dari assessment. Mulai dari early development dengan skor 0-275 hingga world class leader dengan skor 876-1000.

Saat ini, telah dibentuk tim kecil untuk mengawal implementasi ISO dan menyusun pelaksaan program MB. Mulai dari penyusunan dasar anggaran, visitasi, sosialisasi MB, dan menentukan pihak ketiga (lembaga konsultan) yang akan disertakan dalam pelaksanaan program MB. Tim inti yang terdiri dari PR 1 dan Dekan FE mulai menggodok berbagai langkah pelaksanaan program sertifikasi MBCfPE.

“Kami menargetkan pelaksanaan program MBCfPE di UIN Maliki dapat tuntas dalam waktu dua tahun. Pelaksanaan program MB tidak akan terlaksana tanpa dukungan terintegrasi semua pihak terkait” kata Muhtadi Ridwan. Menurutnya, kendala yang cukup menjadi penghambat dalam pelaksanaan program ini adalah merubah watak (mainset) kinerja yang ada sesuai dengan kriteria MB. Namun, potensi pencapaian kualitas performance excellence sangat besar. Hal senada diungkapkan oleh Direktur Executif Program MB, Tunggul Simamora, kepada penggagas rensta di UIN Maliki Malang. Jika program MB bisa dijalankan dengan baik, akreditasi BAN PT, dan perolehan ISO 9001:2000 dapat dijadikan sebagai modal Maliki empat tahun ke depan untuk masuk dalam 150 besar WCU. Menyertai PTN lain yang lebih dulu masuk WCU seperti ITB, UGM, UI, UNDIP, IPB, UNAIR, dan ITS. Jadi bukan isapan jempol kan? (Khusnudin)

0 komentar:

Posting Komentar