Selasa, 18 Agustus 2020

UIN Maliki Malang Panen Guru Besar, Pengukuhan 6 Profesor Baru di Sepanjang Agustus 2020

 

SURYAMALANG.COM, MALANG - UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang panen enam guru besar (Gubes) atau profesor baru yang akan dikukuhkan sepanjang Agustus 2020 ini. 

Pada Rabu (12/8/2020) dikukuhkan dua orang Gubes yaitu Prof Dr HA Muhtadi Ridwan MAg sebagai guru besar bidang ilmu Ekonomi Syariah dan Prof Dr drh Hj Bayyinatul Muchtaromah MSi sebagai guru besar ilmu Biologi.

"Rabu pekan depan akan ada dua lagi dikukuhkan,Kemudian pekan depannya lagi" jelas Rektor UIN Maliki Prof Dr Abd Haris pada wartawan usai pengukuhan.

Dengan pengukuhan enam guru besar baru, maka sepanjang kepemimpinannya sejak 2017 ada 12 profesor.

"Sedang diajukan lagi sebanyak 23 orang," kata Haris. Jika nanti semua bisa mendapat SK dari Kemendikbud, maka UIN Maliki bakal memiliki 35 guru besar.

Bagi UIN, jika makin banyak Gubes, maka bisa mewujudkan visi PTN ini mewujudkan pendidikan tinggi yang terintegrasi. Yaitu memadukan sains dan teknologi yang bereputasi internasional.

Untuk mencapai reputasi itu, maka harus banyak dosen yang punya jabatan Gubes.

"Di program kerja saya ini ada empat percepatan. Yaitu guru besar, dosen S3, kenaikkan pangkat bagi dosen dan karyawan serta penguasaan bahasa asing bagi tenaga kependidikan dan non tenaga kependidikan," katanya.

Soal percepatan dosen S3 dikatakan karena dalam rekrutmen dosen minimal S2. Sehingga mereka harus meneruskan lagi kuliah S3.

Sedang yang sudah S3 diharapkan juga segera menyelesaikan meski umumnya masih ada kendala di disertasi.

Sedang kendala dipercepatan Gubes adalah pada penulisan ilmiah yang terindeks Scopus.

"Karena kami tahu permasalahannya itu, maka diadakan penulisan ilmiah bagi dosen oleh majalah yang terindeks Scopus yang dibiayai UIN," jawabnya.

Sementara itu, Muhtadi yang dikenal juga sebagai Ketua Senat UIN Maliki menyampaikan pidato ilmiahnya tentang 'Menuju Ketahanan Ekonomi Berkelanjutan Melalui Pemahaman Agama Dalam Membentuk Perilaku UMKM'.




Sedang Bayyinatul tentang 'Pengembangan Jamu Tradisional Berbasis Nano Teknologi'

"Sejak lima tahun terakhir, penelitian saya memang fokus ke nano teknologi," kata dosen berhijab ini.

Ia menggarap penelitian jamu tradisional untuk kesuburan kandungan wanita. Ini adalah jamu tradisional khas Madura. Bahan atau penyusunnya antara lain bawang putih dan temu mangga.

"Sebelum itu, saya mengkarakterisasi dulu kandungan bahannya," kata Bayyinatul yang suka penelitian tentang reproduksi.

Rencana, hal ini akan diujikan ke hewan coba yang infertil (tidak subur) dalam waktu dekat. Dengan uji itu, maka bisa diketahui dosis yang dibutuhkan, cara penggunaannya seperti apa, dan efek sampingnya apa.

"Sebab biasanya jamu itu kan dosisnya besar dan kebanyakan jamu itu gak enak atau pahit," katanya.

Untuk itu, ia membuat inovasinya dengan nano partikel dengan teknik ionic gelation. Sehingga ke depan bisa dengan mudah dikembangkan oleh UMKM. 

Penulis : Sylvianita Widyawati , Editor : Dyan Rekohadi

Sumber : https://suryamalang.tribunnews.com/2020/08/12/uin-maliki-malang-panen-guru-besar-pengukuhan-6-profesor-baru-di-sepanjang-agustus-2020?page=2

0 komentar:

Posting Komentar