Kepribadian
Saya mengenal pak Muhtadi jauh sebelum beliau menjadi dekan. Bagi saya, beliau adalah orang tua sekaligus guru dalam banyak hal. Saya merasa banyak mendapat pelajaran berharga, termasuk bagaimana menghadapi dan menyelesaikan setiap persoalan.
Sekalipun beliau sangat senior, tetapi sangat menghormati yang masih yunior seperti saya. Ini terlihat ketika bercengkrama, beliau tidak pernah meng”Aku”kan dirinya, tetapi selalu meminjam kata-kata bijak, menggunakan falsafah dan kiasan-kiasan. Terkadang saya tidak paham apa yang dimaksud, sehingga saya sendiri yang menerjemahkan maksud dari pembicaraannya. Beliau orang yang mempunyai prinsip, pemberani dan idialisme yang tinggi.
Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan beliau cukup demokratis dan partisipatif. Hal ini bisa dilihat sekalipun beliau sudah mempunyai pendapat sendiri, tetapi saya tetap ditanya tentang pendapat saya. Beliau menilai bahwa bawahannya termasuk orang yang kapabel dan paham akan semua tugas dan tanggungjawabnya, sehingga beliau enggan untuk mengingatkan bawahannya yang lalai secara langsung.
Model kepemimpinan yang saya rasa.
Model kepemimpinannya cukup Kharismatik dan inspiratif. Dalam menjalankan tugas di fakultas, beliau tidak saja berorientasi tugas tetapi juga sangat memperhatikan unsur hubungan emosional dengan bawahan. Ketika bawahan lembur misalnya, beliau juga ikut nimbrung menemaninya. Sehingga bawahan merasa diperhatikan.
Karakter yang mengispirasi
Karakter kuat beliau adalah pemberani, telaten, arsiptor, semangat, cerdas, banyak ide/gagasan yang terkadang tidak saya pikirkan. Beliau termasuk type orang yang banyak ide tetapi juga pekerja keras, serta sistematis dalam berpikir dan melaksanakan tugas. Banyak orang mengatakan bahwa pak Muhtadi merupakan “Singa kampus” dari fakukultas. Saya setuju banget dengan sebutan itu. Karena beliau mempunyai kepribadian yang kuat, tidak mudah goyah, berani menyampaikan sesuatu yang dianggapnya benar, tidak takut dimusuhi oleh siapapun dalam mempertahankan prinsip.
Etos Kerja
Beliau mempunyai etos kerja yang luar biasa, cepat bertindak, tidak kenal lelah. Terkadang saya yang lebih muda saja kalah gesit dalam menyelesaikan tugas. Seringkali saya merasa malu sendiri, karena saya sering dibantu dalam menyiapkan data. Beliau tidak pernah itung-itungan masalah waktu kerja, karena pulang kerja selalu paling akhir, bahkan sampai maghrib, sehingga kalau saya mau pulang duluan, saya merasa sungkan.
(Oleh : Ilfi Nur Diana)
Sumber : Buku Sang Inspirator
0 komentar:
Posting Komentar