oleh Subdit Kelembagaan | Tanggal:
18/12/2014 Jam: 22:29:51
[Rabat , 18 Desember 2014] Demikian
antara lain ditegaskan oleh Dr. Abdul Aziz Othman Altwaijri, Direktur
Jenderal Islamic Educational, Scientific and Cultural Organization (ISESCO)
saat membuka Konferensi VII Menteri Pendidikan Negara-negara Anggota (member
states) yang diselenggarakan di Rabat, Maroko, 18-19 Desember 2014.
Konferensi terselenggara atas kerjasama ISESCO dengan the Ministry of
Higher Education, Scientific Research and Executive Training Kerajaan
Maroko, dan Sekretariat Jenderal Organization of Islamic Cooperation (OIC).
Lima agenda
penting akan menjadi fokus pembicaraan selama konferensi berlangsung, yaitu
laporan tentang upaya-upaya yang telah dilakukan ISESCO di bidang pendidikan
tinggi, sain dan teknologi selama kurun waktu antara konferensi keenam dan
ketujuh; laporan pelaksanaan Key Performance Indicators (KPI)
pada perguruan tinggi di negara-negara Islam; laporan akhir tentang Atlas
of Islamic World Science and Innovation; draft guiding paper “Towards
Building Knowledge Economies in ISESCO Member States”; proyek program tafahum(mutual
understanding) terkait dengan pertukaran mahasiswa, fakultas dan peneliti antar
perguruan tinggi negara-negara anggota; dan proposal pendirian OIC
collaborative efforts in commercialization and entrepreneurship education
(OIC-CECE).
Hadir dalam
konferensi tersebut Abdulaziz Othman Altwaijri (Direktur Jenderal ISESCO), Dr
Lahcen Daoudi (Menteri Pendidikan Tinggi, Riset dan Pelatihan Kerajaan Maroko),
Dr Sumayah Mohamed Ahmed Abu Kashawa (Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset
Ilmiah Kerajaan Maroko), Dr Iyad Ameen Madani (Sekretaris Jenderal Organisation
of Islamic Cooperation, OIC), dan para menteri pendidikan dari seluruh negara
anggota OIC. Sementara itu, Indonesia mengirim delegasi tiga orang, yaitu Prof.
Dr. Mansur Maksum dari BAN-PT, Mizan Sya’roni, M.A. dari Diktis, dan Dr.
Muhtadi Ridwan dari UIN Maliki Malang.
Pada saat berita ini diturunkan, konferensi tengah berlangsung dengan agenda penandatanganan persetujuan kerja sama antara Federation of the Universities of the Islamic World (FUIW) dan the International University of Rabat. [Mizan]
0 komentar:
Posting Komentar