Selasa, 23 Desember 2014
Pada 18-19 Desember 2014, Islamic Educational, Scientific, and Cultural Organization (ISESCO) telah menyelenggarakan the 7th Islamic Conference of Ministers of Higher Education and Scientific Research dengan tema ”Higher Education: Governance, Innovation, and Employability” di Rabat pada 18-19 Desember 2014. Pada konferensi tersebut, Indonesia diwakili oleh delegasi yang dipimpin oleh Prof. Dr. Mansur Mashum (Anggota Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)) dengan anggota delegasi yaitu Bapak Mizan Sya’roni, M.A. (Kepala Seksi Penjaminan Mutu Kelembagaan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama RI) dan Dr. A. Muhtadi Ridwan (Ketua Lembaga Penjaminan Mutu UIN Maulana Malik Ibrahim Malang), dan didampingi oleh Sdr. Muhammad Hartantyo (Sekretaris III Pensosbud/Protokol KBRI Rabat).
Konferensi dibuka oleh Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Kerajaan Maroko, Dr. Lahcen Daoudi, dan dihadiri oleh Dirjen ISESCO Dr. Abdulaziz Othman Altwaijri, Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Republik Sudan Dr. Sumayah Mohamed Ahmed Abu Kashawa, dan OIC Assistant Secretary-General for Science and Technology Mr. Iyad Ameen Madani.
Dalam konferensi tersebut, delegasi Indonesia telah menyampaikan statement mengenai kondisi umum pendidikan tinggi di Indonesia, melaporkan bahwa Indonesia telah mengimplementasikan 2 key performance indicator di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, serta menyampaikan keinginan dan kesiapan Indonesia untuk mengembangkan kerja sama dan berpartisipasi dalam berbagai program ISESCO.
Indonesia juga telah terpilih sebagai anggota Consultative Council for the Implementation of the Strategy for Science, Technology, and Innovation in Islamic Countries, bersama Maroko, Yordania, Djibouti, Arab Saudi, Azerbaijan, Bangladesh, Uganda, Pantai Gading, dan Mali.
Di akhir konferensi, telah disepakati Rabat Declaration on Developing the Higher Education and Scientific Research System in the Muslim World, yang antara lain menyepakati untuk meningkatkan sektor pendidikan tinggi dan mendorong keunggulan ilmiah serta penelitian berkualitas tinggi, dan mengambil tindakan yang tepat untuk menyelaraskan hal-hal tersebut dengan rencana pembangunan sosio-ekonomi nasional negara-negara anggota untuk mengatasi tantangan pembangunan ekonomi, sosial, lingkungan guna menjamin kesejahteraan rakyat.
Rabat, 22 Desember 2014
Sumber : http://www.kemlu.go.id/rabat/Pages/Embassies.aspx?IDP=142&l=id
0 komentar:
Posting Komentar