Muktamar III IAEI

Muktamar III IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam)dan seminar Ekonomi Islam, dok. Jakarta, 30 April 2015.

IAEI

“Dewan Pimpinan Pusat IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia) Periode 2015-2019”

International Conference on Quality Islamic Higher Education, Jakarta

International Conference on Quality Islamic Higher Education, Diselenggarakan oleh UIN Malang dan UIN Jakarta.

ISESCO

Delegasi RI (Prof. Mansur BAN-PT, Bapak Mizan Kemenag, Dr. HA. Muhtadi Ridwan UIN Malang)di forum para menteri pendidikan tinggi dari 52 negara muslim pada event International conference of research and technologi, ISESCO

Konvensi Kampus IV dan Temu Tahunan Ke-10

Konvensi Kampus IV dan Temu Tahunan Ke-10, Forum Rektor Indonesia 2007, Dok. 16-17 Juli 2007, ITB Bandung.

Sabtu, 30 Maret 2013

KUNJUNGAN ALUMNI FE ANGKATAN 2007

Hari ini (Sabtu, 30 Maret 2013) adalah hari istimewa buat civitas akademi FE UIN-Maliki Malang. Pasalnya, karena tanpa diduga datang berkunjung 5 alumni angkatan 2007 di FE UIN Maliki Malang di tengah bapak/ibu warga besar FE lagi bercengkerama setelah bersih-bersih lingkungan kantor. Tradisi kerja bakti dan bersenda gurau yang dilakukan secara rutin; setiap dua bulan sekali.

Kamis, 28 Maret 2013

PESAN SANG GURU 1

Assalamu'alaikum wr. wb.

Buat semua saudaraku komunitas blogger, facebooker, twitter, dan media lainnya yang saya banggakan !!

Saya mohon ijin untuk meng-koleksi semua pesan, nasehat, kata mutiara, dan bentuk lain yang secara pribadi saya anggap sangat bermanfaat, yang pernah saya terima baik melalui fb, blog, sms dan media lainnya.

PROSPEK ILMU EKONOMI ISLAM

PROSPEK ILMU EKONOMI ISLAM
(Telaah Pemikiran M Umer Chapra  Pada"The Future Of Economics: An Islamic Perspective")

Oleh A. MUHTADI RIDWAN


A. Pendahuluan
Persoalan ekonomi manusia sebenarnya telah tumbuh berkembang bersamaan dengan umur manusia di planet bumi ini, demikian juga upaya untuk memecahkannya, tidak hanya untuk mempertemukan kedua tujuan itu, tetapi membuat kehidupan lebih nyaman dan mendorong kekuatan mereka terwujud berdasarkan visi mereka. Apa yang dikonsumsi, bagaimana memproduksi, dan bagaimana mendistribusikan ?.  Persoalan-persoalan ini tetap menjadi isu utama selama perjuangan manusia di sepanjang kehidupannya, baik yang terekam oleh sejarah maupun tidak.

Rabu, 27 Maret 2013

AGENDA BULAN APRIL 2013

AGENDA BULAN APRIL 2013;

POLA PEMAHAMAN AGAMA



POLA PEMAHAMAN AGAMA

DAN PERILAKU EKONOMI MASYARAKAT PERAJIN TEMPE

DI KELURAHAN PURWANTORO KECAMATAN BLIMBING MALANG


Oleh
MUHTADI RIDWAN

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Ada tiga hal yang menjadi perhatian dalam penelitian ini yang terkait dengan fenomena masyarakat di Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing Kota Malang, khususnya dua wilayah RW lingkungan Sanan, yaitu RW 15 dan RW 16. Kedua RW tersebut dipilih dari 24 RW yang berada di bawah wilayah Kelurahan Purwantoro dengan alasan tertentu. Kedua wilayah RW tersebut ditentukan sebagai situs penelitian ini untuk mengungkap dua fenomena yang menjadi permasalahan penelitian, yakni fenomena sosial keagamaan dan fenomena sosial ekonomi. Selain itu fenomena lain yang menarik adalah masalah kemiskinan yang terkait dengan perilaku ekonomi masyarakat.

YANG MENARIK DARI KUNJUNGAN WAPRES

Senin, 25 Maret 2013 adalah hari bersejarah bagi civitas akademika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN-Maliki) Malang. Kenapa, karena pada hari itu kampus yang dikenal sebagai The Center of Excellence and Islamic Civilization kedatangan tamu penting, yaitu orang nomer 2 Republik ini; Wakil Presiden RI Prof. Dr. Boediono bersama ibu Herawati Boediono. Kunjungan kenegaraan Boediono yang disertai Menteri Agama RI., Dr. (HC) H. Suryadhama Ali, Wakil Menteri Pendidikan & Kebudayaan RI., dan Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo (Pakde Karwo) adalah untuk memberikan kuliah tamu dan meresmikan penggunaan gedung Sekolah Pascasarjana UIN Maliki Malang.

Saya mencatat beberapa hal menarik pada event penting ini. Kedua tamu penting, yaitu SDA dan Pakde Karwo berkesempatan memberikan sambutan; Pakde Karwo atas nama rumah warga Jawa Timur dan SDA atas Penanggung Jawab Instansi Kementerian Agama. Keduanya, disamping sebagai pejabat negara juga aktivis partai; Pakde Karwo di Partai Demokrat dan SDA di Partai Persatuan Pembangunan.

Ketika berkesempatan memberi sambutan mereka saling meledek (gojlokan), tradisi yang biasa dilakukan di lingkungan aktivis partai. Ledekan keduanya justru juga dialamatkan kepada Pak Imam (Prof. Dr. H. Imam Suprayogo) Rektor UIN Maliki Malang.

Pakde Karwo yang mendapatkan kesempatan pertama kali menyampaikan dengan nada memuji bahwa Pak Imam yang saya kenal adalah sosok yang kreative, inovative dan piawai di bidang komunikasi. “Pak Imam sosok yang pandai bernegosiasi dengan berbagai relasi sehingga gedung Sekolah Pascasarjana UIN Maliki Malang yang terletak di jalan Soekarno 1 desa Dadaprejo Kota Batu ini dapat berdiri megah seperti ini. Sosok Pak Imam, kalau bahasa Malang-nya adalah “pinter ngglembuk”, tetapi saya sangat senang”, kata Pakde Karwo saat memberikan sambutan.

Kreativitas dan inovasi Pak Imam yang menarik lainnya adalah kekhasan pengembangan keilmuannya. Sistem pengajarannya tidak melulu keagamaan, tetapi disandingkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Ini sudah benar, karena kitab kuning di gabungkan dengan iptek, atau kombinasi agam dan iptek adalah kunci kemakmuran masyarakat. Jadi Pak Imam sudah pada jalan yang benar “shirathal mustaqim”, demikian Pakde melanjutkan.

Ketika mengakhiri sambutannya, Pakde masih sempat berkelakar dengan minta kepada SDA agar jatah partainya minta ditambah, dan mudah-mudahan partainya semakin berkembang dengan baik.

Giliran SDA, ketika memberi sambutan juga menyambut kelakar Pakde bahwa “disebut seperti itu saja saya sudah sangat senang”. Dan perlu saya sampaikan bahwa Pak Imam pernah mengatakan kepada saya; sebelum saya mengakhiri jabatan sebagai rektor meminta kepada saya untuk bisa menghadirkan bapak wapres datang di kampus ini, itu cita-citanya. Bukan untuk meminta rekomendasi agar masa jabatannya ditambah. Demikian SDA mengawali sambutannya yang disambut gempita para hadirin.  

SDA juga melaporkan kepada wapres bahwa perkembangan lembaga pendidikan agama sekarang sudah setara dengan lembaga pendidikan umum lainnya. Di beberapa Universitas Islam Negeri di Indonesia sudah mengembangkan ilmu pengetahuan seperti di Perguruan Tinggi Umum, yaitu ilmu kedokteran, ilmu ekonomi, ilmu psikologi, ilmu sains dan teknologi, dan humaniora dan budaya. Perbedaannya tentu ada, sebagaimana juga disampaikan Pakde Karwo tadi bahwa pendekatan kajiannya memadukan antara sains dan agama atau memakai paradigma integrasi.

“Secara spesifik akademik, pengembangan keilmuannya tidak saja bersumber dari metode-metode ilmiah melalui penalaran logis, seperti observasi dan eksperimentasi, tetapi juga bersumber dari al-Qur’an dan Sunnah. Oleh karena itu posisi al-Qur’an dan Sunnah menjadi sangat sentral dalam kerangka integrasi keilmuan tersebut”, kata SDA menjelaskan dalam mengakhiri sambutannya.

Bagaimana denganBoediono. Ketika mengawali pidato beliau juga menanggapi dengan kelakar. “Saya berbeda dan tidak bisa seperti Pak Gubernur dan Pak Menteri, jadi terus terang saya kalah”. Kemudian Pak Imam, yang menjadi sasaran kelakar dari tempat duduknya menyambut dengan tersenyum.

Kiranya memang tidak terlalu berlebihan apa yang menjadi materi kelakar di atas. Pak Imam mungkin atau memang pemegang rekor terlama sebagai rektor, yaitu 15 tahun lebih, ditambah pengalaman bidang yang sama sebelumnya selama 13 tahun. Ini tidak hanya rekor di PTAI, tetapi perguruan tinggi se Indonesia.  Pengalaman yang sangat matang untuk berkiprah pada posisi dan tugas selanjutnya, begitu kira-kira.     

Yang menarik lainnya, sebagaimana disampaikan Pak Imam sebagai pengantar acara, yaitu kedatangan pemimpin negara kali ini adalah merupakan kebanggaan sekaligus kebahagiaan bagi warga kampus, karena sebagian besar Presiden dan wakil presiden atau mantan sudah datang ke kampus ini. Untuk wapres Boediono ini merupakan kedatangan yang kesekian kalinya.

Sebelumnya secara berturut-turut datang wapres Hamzah Haz, presiden Abdurrhaman Wahid, presiden Soesilo Bambang Yudoyono, mantan presiden BJ. Habibi, mantan presiden Megawati Soekarno Putri, dan mantan wapres Yusuf Kalla. Kami sangat merasakan ada dorongan dan motivasi sekaligus inspirasi dalam pengembangan kampus ini karena kedatangan para pemimpin di negeri ini.

Cita-citanya sangat sederhana, kenapa kampus ini harus berusaha mendatangkan orang-orang penting tersebut, yaitu semoga dari kampus ini akan lahir pemimpin-pemimpin di masa depan di negeri ini, sebagaimana tamu-tamu penting yang berkenan datang dan memberi semangat untuk selalu memberikan yang terbaik dan kemaslahatan buat umatnya.

Wallahu a’lam bishshawab,
Malang, 27 Maret 2013
HA. Muhtadi Ridwan


Senin, 25 Maret 2013

AGAMA DAN KEMISKINAN



AGAMA DAN KEMISKINAN
Usaha Memahami Kemiskinan Secara Multidimensional
Oleh: H.A. Muhtadi Ridwan

A.    Pendahuluan
Agama secara inheren memiliki nilai-nilai emansipasi, karena itu dalam sejarah agama telah menempatkan dirinya sebagai penggerak perubahan. Dalam konteks Indonesia, ketertinggalan yang berarti kemiskinan merupakan tantangan yang harus diatasi dengan partisipasi dan keberpihakan agama, karena dari komposisi masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang religius. Namun potensinya belum tergali secara signifikan guna membebaskan masyarakat dari berbagai masalah.

Jumat, 22 Maret 2013

PILDEK FE BERBEDA

 PILDEK FE BERBEDA
(Sumber; Gema,  http://www.uin-malang.ac.id, Jumat, 20 Maret 2009 09:42)

Pemilihan dekan (Pildek) periode 2009-2013 sedang berlangsung. Tiap panitia diberi wewenang  untuk mengatur proses pemilihan yang diadakan di setiap fakultas. Walau proses pemilihan berbeda, tetapi syarat dan ketentuan tetap sama.

ISSUE PALING GRES; KUDETA dan GERAKAN EKSTRAPARLEMENTER

Berita paling gres minggu ini sebagaimana dirilis Majalah Tempo dan beberapa media lainnya adalah isu kudeta pemerintahan Sby-Budiono dan isu aksi turun jalan 25 Maret 2013 atau Desakan Machtvorming (Gerakan Ekstraparlementer/Parlemen Jalanan).

Tempo pada edisi minggu ini (18-24 Maret 2013) memuat opini dan laporan utama tentang dua berita yang pertama dengan tema yang membuat bulu kuduk merinding, yaitu“Gosip Makar Tuan Presiden”, kemudian dilanjutkan dengan uraian panjang lebar pada rubrik laporan utama dengan tema “Hantu Bulan Maret”.

”Gosip ini memang membuat kaget kalangan Istana karena muncul tiba-tiba seperti geledek di siang bolong. Peristitiwa paling gres yang mengindikasikan rencana kudeta itu muncul dari tayangan Al-Jazeera, yang dinyatakan korespondennya di Jakarta, Step Waessen, telah terkonfirmasi untuk pertama kalinya. Inti ceritanya; sejumlah pensiunan jenderal, bergandengan tangan dengan para tokoh gerakan Islam garis keras, siap membuat onar dan melancarkan makar.”  (Tempo, 18-24 Maret 2013, hal. 31). Ini isu pertama.

”Isu kedua tentang rencana aksi turun ke jalan yang akan berlangsung 25 Maret 2013. Kabar ini disebut-sebut Presiden ketika melakukan kunjungan kenegaraan ke Budapest, Hungaria, lalu diulangi saat berdialog dua jam lebih dengan para pemimpin redaksi di Istana Merdeka, Jumat pekan lalu.” (Tempo, 18-24 Maret 2013, hal. 31)

Walaupun cuma Isu, tetapi cukup membuat banyak kalangan kebakaran jenggot, termasuk kalangan istana sendiri. Padahal isu sebenarnya sama dengan gosip, kabar burung, obrolan warung kopi,  iseng, yang bisa benar, bisa juga cuma gertak sambal.

Bagi siapa saja yang membaca dan mendengar tentang berita seperti itu, mungkin akan muncul berbagai macam persepsi, spikulasi, dan tanda tanya besar tentang kebenaran dan pasti tidaknya kejadian itu benar adanya. Mungkin juga semakin membikin masyarakat menjadi tambah bingung di tengah maraknya berita-berita negatif lainnya, seperti soal korupsi, narkoba, kejahatan, dan tidak kalah membingungkan berita soal perseturuan para penggede negeri ini.

”Apa yang diurus para penggede di negeri ini ?”  Begitulah, kira-kira pertanyaan wong alit ketika pada setiap saat mereka selalu disuguhi dengan berita-berita kebobrokan, dan hampir tidak ada berita yang menunjukkan keberhasilan pengurusan negeri ini.

Untuk memastikan agar kemungkinan itu tidak membuat kita bingung, dan kemudian muncul rasa khawatir, dan justru takut, maka ada solusi yang barangkali dapat menjadi obat tentang cara menyikapinya.

Sebagai orang yang beriman, beragama dan memiliki peradaban kita harus waspada dan berhati-hati ketika menerima suatu berita. Jangan mudah terpengaruh, selektif pada informasi/ajakan dll, jangan ikut terseret, termakan apalagi terombang ambing suatu berita yang belum tentu berdasar, dan yang paling penting lagi kontrol dan kendali emosi.  
Orang bijak mengatakan; ”al-khabar ka al-ghubar” (suatu khabar atau berita itu ibarat debu). Artinya sangat bergantung bagaimana memanajnya/merawatnya. Jika bagus merawatnya debu tersebut akan jadi pupuk bagi tanaman, sebaliknya jika tidak bagus merawatnya akan membikin mata kelilipan.
Sebagai umat Islam mari kita membuka al-Qur’an surat al-Hujurat, ayat 6 ;

 
”Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”

Ayat di atas merupakan salah satu dasar yang ditetapkan agama (Islam) dalam kehidupan sosial sekaligus ia merupakan tuntunan yang sangat logis bagi penerimaan dan pengamalan suatu berita. Kehidupan manusia dan interaksinya haruslah didasarkan pada hal-hal yang diketahui dengan jelas.

Manusia sendiri tidak dapat menjangkau seluruh informasi, karena itu ia membutuhkan pihak lain. Pihak lain itu ada yang jujur dan ada yang memiliki integritas sehingga hanya menyampaikan hal-hal yang benar, dan ada pula sebaliknya. 
Karena itu, setiap berita yang diperoleh harus disaring, diteliti, dan dicek kebenarannya.

Menurut ayat di atas, bahwa kita dituntut untuk menjadikan langkah kita berdasarkan pengetahuan (tidak dengan ”jahalah”; kebodohan), berdasarkan pertimbangan logis, dan berdasar nilai-nilai yang ditetapkan Allah SWT. Kalau tidak, dikhawatirkan akan menyebabkan orang banyak mendapatkan musibah dan penyesalan akibat kecerobohan kita dalam menerima dan menyebar berita yang belum tentu benar.

Sekali lagi kita harus hati-hati tentang isu. Jangan-jangan hanya ulah orang atau kelompok tertentu dengan maksud tertentu (mungkin tidak baik), sehingga sebatas gertak sambal, ekspresi kekecewaan, kebelet ingin merebut dan/atau mempertahankan kekuasaan, menguji kedalaman air, dan lain-lain. Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan dan rahmah Allah SWT, dan semoga Allah SWT berkenan menyadarkan dengan segera kepada pihak-pihak yang mempunyai tujuan tidak baik, amin
Wallahu a’lam bi al-Shawab,

Malang, 22 Maret 2013
HA. MUHTADI RIDWAN

Kamis, 21 Maret 2013

AGENDA BULAN NOVEMBER 2013

AGENDA BULAN NOPEMBER 2013

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
Mata Kuliah Studi Hadis (3 sks Semester III) Program Studi PAI 
Program Magister Program PascasarjanaUIN Maliki Malang

PERESMIAN PAYMENT POINT

PERESMIAN PAYMENT POINT (Sumber; bisnis-jatim.co, Oleh: CHOIRUL ANAM - 25 November 2011 | 12:06 am Rektor UIN Maliki Malang Prof Imam Suprayogo memotong pita tanda peresmian Payment Point BTN iB-UIN, Microfinance Syariah el-Dinar dan Penandatanganan MoU BTN Syariah dengan UIN Malang dan FE UIN Malang dengan Kantor Cabang Bank BTN Syariah Malang, Kamis (24/11). Tampak mendampingi Rektor, Dekan FE UIN Maliki Muhtadi Ridwan (paling kanan), Pemimpin Cabang Bank BTN Syariah Malang Gamaria (dibelakang rektor), dan Consumer Department Head Sharia Division Bank BTN Syariah M Irwan HerNanto (berjas dan berkacamata). Payment Point BTN iB-UIN dan Islamic Microfinance el-Dinar UIN Maliki Malang adalah kelengkapan dari Islamic Banking Laboratory yang dapat diakses oleh masyarakat, mahasiswa UIN Maliki Malang pada umumnya dan mahasiswa FE UIN Maliki Malang pada khususnya. Laboratorium tersebut juga secara khusus untuk melengkapi sarana belajar mahasiswa Program Studi Diploma Tiga Perbankan Syariah FE UIN Maliki Malang. Sebagai media belajar tentang pengetahuan yang membutuhkan keterampilan, maka Islamic Banking Laboratory memastikan core aktivety-nya, yaitu pertama; education, kedua; on the job traning, ketiga; business.

UIN MALANG JADI PERCONTOHAN KURIKULUM EKONOMI-BISNIS ISLAM

UIN MALANG JADI PERCONTOHAN KURIKULUM EKONOMI-BISNIS ISLAM (Sumber; bisnis-jatim.co, oleh Choirul AnamSelasa, 06 Desember 2011 | 15:04 WIB ) MALANG: Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang menjadi percontohan penyusunan kurikulum ekonomi Islam. Dekan Fakultas Ekonomi (FE) UIN Malang Muhtadi Ridwan, mengatakan sampai saat ini kurikulum pereknomian-bisnis Islam yang diajarkan di perguruan tinggi Islam (PTAI) masih mencari bentuk. Belum ada yang baku. “Mana jurusannya pun beragam. Bahkan ada PTAI yang memisahkan antara perekonomian Islam dan konvensional dalam dua fakultas, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Syariah. FE UIN Malang menjadi percontohan PTAI lainnya yang membuka FE-Bisnis karena konsep ilmunya terintegrasi,” kata Muhtadi Ridwan di Malang, hari ini. Dia mencontohkan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Di PTAI tersebut, mahasiswa FE yang menginginkan pengetahuan kekhasan ekonomi-bisnis Islam harus kuliah lagi beberapa semester di Fakultas Syariah perguruan tinggi. Begitu pula mahasiswa Fakultas Syariah jurusan muamalat yang menginginkan spesialisasi perekonomian Islam harus kuliah beberapa semester di FE. “Padahal mereka menyebut bahwa konsep ilmu yang diajarkan di PTAI tersebut sudah terintegrasi. Tidak ada dikhotomi ilmu keisalaman dan sekuler.” Namun dalam faktanya, kata dia, pengajaran masih dipisahkan. Mahasiswa harus kuliah di fakultas jika ingin memperoleh spesialisasi ekonom syariah. Karena kekhasan FE-Bisnis Islam, PTAI yang mengajukan izin pendirian fakultas masih mengurus di dua tempat. Untuk ilmu-ilmu perekonomian-bisnis konvensional, mereka mengurus di Ditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan sedangkan untuk muatan keisalamannya ke Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama.(api)

Rabu, 20 Maret 2013

RAUDLAH AL-HIKMAH WA AL-SULUK



RAUDLAH AL-HIKMAH WA AL-SULUK
(Sumber; fe.uin-malang.ac.id oleh Khusnuddin)

Ada yang hampir luput dari perhatian, setelah sekian lama bergabung dengan FE UIN Maliki Malang. Tiga kata di pojok kanan bawah buku pedoman FE UIN Maliki Malang. Tulisannya berhuruf kecil, wajar banyak yang melewatkan dan menganggapnya tidak bermakna. Apalagi penting. Dugaan tersebut ternyata keliru. Saya sempat kaget, setelah mendengar penjelasan dari penggagasnya. Kata tersebut cukup dalam maknanya, tapi sering terlewatkan. Raudlah al-hikmah wa al-suluk, menjadi slogan FE UIN Maliki hingga kini.

PENDINGINAN DAN PEMANASAN



PENDINGINAN DAN PEMANASAN
(Sumber; fe.uin-malang, written by Khusnudin)

Ibarat kerja mesin. Pendinginan dan pemanasan mutlak diperlukan.   Perjalanan yang jauh, cuaca panas, dan antrian mobil menginjak jalan alias macet,  seringkali membuat mesin mobil cepat panas. Pada mobil tua khususnya.   Mematikan AC, buka jendela, pindah posisi ke gigi normal,  tekan gas agar pompa air dan kecepatan kipas maksimal hingga mampu  menarik  air dan udara melalui radiator, tidak terlalu sering menginjak rem, berhenti di jalan yang aman, segera buka kap mobil, dan dinginkan mesin, lalu tambahkan air radiator menjadi langkah standar jika pingin mesin mobil awet.

KEBUTUHAN TENAGA AHLI PERBANKAN SYARIAH

 
(Sumber; Harian Bisnis Indonesia, Oleh: Choirul Anam - 11 October 2012 | 8:14 pm)


MALANG—Kebutuhan tenaga ahli perbankan syariah di Indonesia mencapai 15.000 per tahun jika mengacu pertumbuhan pembukaan kantor cabang, kantor cabang pembantu, dan kantor unit perbankan syariah baru setiap tahunnya.

HYPNO TEACHING DI UIN

(Sumber; fe.uin-malang.ac.id, Written by Khusnudin)

Kaya inovasi, selalu muncul pada setiap kegiatan di FE.  Termasuk, upaya untuk  meningkatkan kualitas system pembelajaran di lingkungan akademisi, FE UIN Maliki melakukan pelatihan hypno teaching bagi dosennya.  Tentornya adalah  dr. Andy G Rakasiwi, MCHt., MCHI,  sebagai  master hypnotherapist Indonesia, master trainer hypnotherapy, professional stage hypnosis, dan master spiritualis.  Sebanyak 50 dosen FE UIN menjadi peserta dalam pelatihan ini.  Sambutan Dekan FE dan PR I UIN Maliki mengawali  rangkaian kegiatan hypno teaching yang pertamakali dilakukan di UIN Maliki Malang ini.

DIALOG VIA SMS; PENGEMBANGAN PROGRAM EKONOMI ISLAM dengan BAPAK AGUSTIANTO


DIALOG VIA SMS; PENGEMBANGAN PROGRAM EKONOMI ISLAM dengan BAPAK AGUSTIANTO
(Sumber; fe.uin-malang.ac.id, Written by Khusnudin)

"Manarik, Seru dan banyak respon" begitu kesan yang saya terima setelah membaca artikel yang pernah di upload di blog dekan fakultas ekonomi - Bapak Muhtadi Ridwan- Dialog terjadi antara bapak dekan dengan bapak Agustianto, pengurus pusat IAEII (Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia) bidang Litbang.

Senin, 18 Maret 2013

LABORATORIUM FE UIN MALANG LUAR BIASA


“LABORATORIUM FE UIN LUAR BIASA”
 (Sumber; fe.uin-malang.ac.id, Written by Khusnudin)

Bulan hajatan, cukup pas diberikan pada  Fakultas Ekonomi.  Rentetan kegiatan penting memadati aktifitas civitasnya. Bagi dosen, karyawan, dan mahasiswa.

FE (Faculty of Economy) Is in Collaboration with ASBISINDO

FE (FACULTY OF ECONOMY) IS IN COLLABORATION WITH ASBISINDO AND SHARIA BUKOPIN BANK
(Sumber; en.uin-malang.ac.id,Wednesday, 12 October 2011 13:41)

MOU: the Dean of Economy Faculty, Dr. H.A Muhtadi Ridwan signs cooperation script with ASBISINDO of East Java in UIN Maliki. http://en.uin-malang.ac.id

KONSULTAN PAJAK;


KONSULTAN PAJAK: Perlu Disiapkan Untuk Kategori Syariah

(Oleh: Choirul Anam - 9 November 2012 | 6:17 pm http://www.bisnis-jatim.co)
MALANG—Pemerintah perlu menyiapkan tenaga konsultan pajak yang memahami syariah, setelah Undang-Undang Zakat resmi diberlakukan.

UIN MALANG DEKLARASIKAN ISO 9001;2000


UIN MALANG DEKLARASIKAN ISO 9001:2000
(Sumber; kemenag.go.id, Kamis, 22 Januari 2009)

Malang, 23/1 (Pinmas)—Kick off implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2000 di UIN Malang tengah dilakukan dengan ditandatanganinya oleh Imam Suprayogo, Rektor UIN Malang. Itu berarti bahwa seluruh sivitas akademika UIN Malang harus berkomitmen untuk menerapkan SMM ISO 9001:2000 secara konsisten.

AHLI EKONOMI SYARIAH MINIM (NU Online)


AHLI EKONOMI SYARIAH MINIM
(Sumber; NU Online, Kamis, 05/05/2011 19:13)
Malang, NU Online
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan serta kondisi riil kebutuhan di tengah pasar bebas dinilai sangat dinamis. Karenanya, Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang sejak dini sudah menyiapkan lulusan bidang perekonomian syariah.

AHLI EKONOMI SYARIAH MINIM

AHLI EKONOMI SYARIAH MINIM
Sumber: Kompas.com,  Penulis : K16-11 | Kamis, 5 Mei 2011 | 14:39 WIB

MALANG, KOMPAS.com
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan serta kondisi riil kebutuhan di tengah pasar bebas dinilai sangat dinamis. Karenanya, Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang sejak dini sudah menyiapkan lulusan bidang perekonomian syariah.

Minggu, 17 Maret 2013

Quo Vadis Studi Hadis ?


Quo Vadis Studi Hadis ? (Merefleksikan Perkembangan dan Masa depan Studi Hadis)

Sumber; http://zunlynadia.wordpress.com/2010/12/27/quo-vadis-studi-hadis-merefleksikan-perkembangan-dan-masa-depan-studi-hadis/Desember 27, 2010 zunlynadia
Pengantar
Tidak dapat diragukan lagi bahwa hadis mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kajian Islam. Sebagai sumber ajaran kedua setelah al-Qur’an, hadis menjadi rujukan dari berbagai problem sosial keagamaan yang dihadapi oleh umat muslim karena hadis tidak hanya sebagai bayan dan tafsir dari al-Qur’an tetapi juga mencakup semua kegiatan hidup Nabi Saw yang umum dan luas meliputi semua informasi, bahkan pesan, kesan dan sifat yang semuanya bersumber dari Nabi.

Sabtu, 16 Maret 2013

Kian Terpercaya dengan Perspektif Islamiah

Kian Terpercaya dengan Perspektif Islamiah
UINMeski baru berdiri, Program Studi (Prodi) Perbankan Syariah Diploma III Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang telah berhasil meraih akreditasi B. Sedangkan Prodi Manajemen mempertahankan akreditasi A.
“Ini merupakan kebanggaan bagi kami, karena pada umumnya prodi baru paling tinggi memperoleh akreditasi C, namun Prodi Perbankan kami mampu membuktikan diri langsung mendapat akreditasi B,” ucap Dekan FE UIN  Maliki, Muhtadi Ridwan.
Sedangkan Prodi Manajemen mempertahankan hasil akriditasi pada 2007 yang juga memperoleh nilai A. Menurutnya itu semua berkat penilaian positif dari tim penilai, terkait dengan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), kepemimpinan, kurikulum yang dikembangkan, kerja tim, kerja sama dengan institusi lain, produk keilmuan dan alumni, penerimaan pasar, fasilitas belajar dan laboratorim, dan lainnya.
Dia mencontohkan, terkait dengan SDM. Dari 56 tenaga dosen yang mengajar di FE UI, 50% sudah bergelar doktor. Begitu juga fasilitas belajar dan mengajar, selain gedung perkuliahan juga dilengkapi laboratorium perbankan syariah, micro finance, dan Pojok Bursa Efek Indonesia.
FE UIN juga memfasilitasi mahasiswa dengan  penyelenggaraan bursa tenaga kerja, job fair, maupun latihan ketenagakerjaan berupa job training yang diselenggarakan secara periodik atas kerja sama dengan instansi lain.
Respon pasar terhadap alumni FE UIN Malang juga cukup bagus. Dari 2.012 alumni fakultas tersebut, 60% terserap di sektor formal seperti perbankan syariah, lembaga keuangan syariah, Badan Usaha Milik Negara, sektor profesional, pegawai negeri sipil, dan lainnya.
“Tingginya kepercayaan tersebut karena kami bukan hanya membekali ilmu yang berperspektif Islamiah,” pungkasnya..nia-KP

Konsorsium PTAIN Bahasa Eksistensi Ekonomi Syariah

Konsorsium PTAIN Bahas Eksistensi Ekonomi Syariah

LENSAINDONESIA.COM: Konsorsium Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) membahas eksistensi ekonomi syariah.
Pembahasan tersebut, menurut Dekan Fakultas Ekonomi Syariah Uin Maliki Malang, DR Muhtadi Ridwan untuk menyamakan visi terkait dengan perekonomian Islam.
“Konsorsium Ekonomi Syariah dari berbagai PTAIN di Indonesia ini memang merasa perlu membahas soal eksistensi ekonomi Islam. Sebab, pelaku bisnis selama ini masih menganggap ekonomi Islam itu merupakan model baru,” jelas Muhtadi Ridwan, Selasa (22/01/2013).
Padahal, lanjut dia, konsep ekonomi Islam sudah berusia ratusan tahun, sejak zaman Nabi Muhammad. Makanya, kata dia, perlu ada propaganda. Sehingga, setiap fakultas yang dibuka di PTAIN tidak tumpang tindih.
“Ada PTAI yang fakultas Syariah buka jurusan ekonomi Syariah. Padahal, sudah ada Fakultas Ekonomi Islam. Untuk itu, PTAIN membentuk konsorsium. Tujuannya membangun keilmuan sesuai perspektif Islam,” papar dia.
Konsorsium Ekonomi Islam di PTAIN itu lebih menekankan pada pengembangan keilmuan dan riset soal ekonomi syariah. Dengan begitu, harap dia, tidak ada lagi tumpang tindih pemahaman mengenai ekonomi syariah dengan ekonomi Islam.@aji dewaroisky

Al-Qur'an dan Sistem Perekonomian

KEKERASAN ATAS NAMA AGAMA


KEKERASAN ATAS NAMA AGAMA DAN BEBERAPA LANGKAH
SOLUTIF-IMPLEMENTATIF MENGATASINYA*

Dua hari berturut-turut (19-20 April 2011) Radar Malang merilis tragedi/peristiwa yang mengejutkan banyak pihak, yaitu hilangnya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yang dicurigai menjadi korban pencucian otak bermodus agama oleh sekelompok orang yang diduga tergabung dalam organisasi Negara Islam Indonesia (NII). Berita tragedy ini menjadi perhatian sekaligus keprihatinan banyak pihak, setalah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Malang Senin (18/4) mengadakan komperensi pers tentang upaya melakukan penelusuran kasus hilangnya mahasiswa UMM tersebut.

Jumat, 15 Maret 2013

AGENDA BULAN MARET 2013

AGENDA BULAN MARET 2013

 1. 1 Maret 2013, 10.00, Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum UIN Maliki Malang; Penyerahan SK. Menag. RI tentang Status Dr. H. Jamalul Lail Yunus, SE., MM, Ruang PR Bid. Admum.

 2. 1 Maret 2013, 13.00-selesai, PD bidang Administrasi Umum FE UIN Maliki Malang; Mencermati POK 2013, Meeting Room Lt. 1.

 3. 3 Maret 2013, 18.30-selesai, Pengurus Cabang NU Kota Malang; Refleksi Harlah ke-87 NU dengan tema ”Peningkatan Fasilitas Kesehatan NU Kota Malang” dengan Pembicara KH. Dr. A. Hasyim Muzadi, Coffee Shop Hotel Pelangi Jl. Merdeka Selatan 3 Malang.

4. 6 Maret 2013, 08.30-12.00, FEB-UB bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK); ”Seminar Menuju Pengawasan Lembaga Keuangan yang Fefektif dengan Otoritas Jasa Keuangan (UJK)”, Lantai 7 Gedung F (Pascasarjana) FEB-UB Malang.

5. 7 Maret 2013, PR bidang Akademik UIN Malang; Sinkronisasi Hasil Review Instrumen Kinerja Jurusan, Ruang PR bidang Akademik.

6. 8 Maret 2013, 15.00-17.00, Abdul Ghofur & Fita Mustafida; ”Resepsi Pernikahan Abdul Ghofur & Fita Mustafida, Rumah Ibu Hj. Latifah Desa Bakalan RT 01 RW 01 Bululawang Malang.

7. 13 Maret 2013, 09.00-selesai, KPU Pemira Mahasiswa FE UIN Maliki Malang, Pembukaan Kampanye Dialogis Calan Ketua OMIK FE UIN Maliki Malang, Lobi FE UIN Maliki Malang.

8. 14 Maret 2013, 09.00-12.00, FE UIN Maliki Malang; Kuliah Tamu ”Ekonomi Global dan Posisi Ekonomi Syariah by Rifki Ismal, Ph.D Asisten Direktur, Peneliti Bank Senior Divisi Penelitian Departemen Perbankan Syariah Bank Indonesia, Home Teater Fak Humaniora UIN Maliki Malang.

9. 14 Maret 2013, 13.00-15.00, Ibu Umrotul Hasanah; Promosi Doktor ” Analisis Praktik-Praktik Sistem Profit and Loss Sharing (PLS) Pada Masyarakat Petani Padi di Malang Raya, PPS FE-UB Malang.

10. 14 Maret 2013, 15.30-17.30, Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Malang Raya; Rapat Pengurus, Kampus Polinema Malang.

11. 14 Maret 2013, 08.00-12.00, Keluarga Besar Mahasiswa Bidik Misi (KBMB) UIN Maliki Malang; Pembukaan Konggres mahasiswa Bidik Misi PTAIN se-Indonesia, Aula gedung C Lt. 3.

12. 18 Maret 2013, 07.00-13.00, KPU Pemira OMIK FE UIN Maliki Malang, Meeting Room FE Malang.

13. 18 Maret 2013, 08.30-11.30, PR bidang Adminum UIN Maliki Malang; Sambutan Sosialisasi dan Isi Bareng SPT PPh Tahun 2012, Kerja bareng Lab. Tax & Zakat FE UIN Malang dengan Dirjen Pajak, Fak. Humaniora Malang.

14. 19 Maret 2013, 09.00-selesai, LPMP UIN Maliki Malang; Sosialisasi Instrumen Kinerja Jurusan dan Instrumen Kinerja Dosen dengan Tugas Tambahan yang Berkualitas, Kantor LPMP Lt. IV Rektorat.

15. 20 Maret 2013, 11.30; Ta’mir Masjid at-Tarbiyah UIN Maliki Malang; Muhadlarah (ceramah) Dhuhur”, Masjid at-Tarbiyah UIN Maliki Malang.

16. 19 Maret 2013, 13.00-selesai, FE UIN Maliki Malang; Pembahasan tentang Seminar Internasional", Meeting Room FE.

17. 20 Maret 2013, 13.00-selesai, Deputy Kerjasama Luar Negeri; Dialog dalam rangka kunjungan Para Pimpinan dan Guru Besar al-Jamiah osim Saudi Arabia, Ruang Rektor.

18. 22 Maret 2013, 13.00-selesai, PD bidang Akademik FE UIN Maliki malang, Kordinasi dan Pengarahan Prof. Dr. HM Djakfar, SH., M.Ag tentang Progres Report FE 2009-2013, Lt. 1 FE UIN Maliki Malang. 

19. 23 Maret 2013, 08.00-13.00, Rektor UIN Maliki Malang; Seminar Internasional "Bilateral Relation between Indonesia and Russia", Narasumber Mikhail Yurieviech Galuzim (Duta Besar Rusia), G.Alit Santhika (Direktur Eropa Tengah & Timur, Kemenlu RI), M. Aji Surya Sapari (Diplomat Kemenlu, Mantan Atase Pendidikan di KBRI Moskow), Lt. 5 Rektorat.

20. 24 Maret 2013, 10.00-selesai, Kajur Akuntansi; Ujian Proposal Mahasiswa, Lt. 1 FE UIN Maliki Malang.

21. 25 Maret 2013, 09.00-12.00, Rektor UIN Maliki Malang; Kuliah Tamu dalam rangka Kunjungan Wakil Presiden RI "Budiono", Pascasarjana UIN Maliki Malang Sengkaling Batu.

22. 25 Maret 2013, 13.30-selesai; Dekan Fisip UB (Ketua ADI Jatim); Seminar tentang Penanggulangan Kemiskinan oleh Gubernur Jatim, Fisip UB Malang.

23. 26 Maret 2013, 13.00-selesai, Ketua Panitia SNMPTN UIN Maliki Malang; Pembahasan Standarisasi Kelulusan SNMPTN  Jalur Undangan 2013, Lt. 3 Rektorat UIN Maliki Malang.

 24. 26 Maret 2013, 12.30-selesai, Kajur Akuntansi FE UIN Maliki Malang; Silatrrohim Dosen dan Evaluasi Ujian Proposal Mahasiswa Akuntansi, Lt. 1 FE UIN Maliki Malang.

25. 27 Maret 2013, 12.30-selesai, Kajur Akuntansi FE UIN Maliki malang, Persiapan Visitasi Akreditasi Prodi Akuntansi, Lt. 1 FE UIN Maliki Malang.

26. 27 Maret 2013, 08.30-selesai; Mapala Tursina; Musyawarah Anggota (MUSANG XVI), Ruang sidang SC UIN Maliki Malang.

27. 27 Maret 2013, 08.30-11.30, Kajur manajemen; Kuliah tamu "Character Building (Menumbuh Kembangkan Potensi Inter Personality) Drs. Ali Lating, MM Direktur Mapurel malang, Fak. Humbud UIN Maliki Malang.

PENDIDIKAN AGAMA LANDASAN UTAMA


PENDIDIKAN AGAMA LANDASAN UTAMA
(Sumber; Malang Post, Familia, halaman 16, Rabu, 22 Februari 2012)

Berasal dari keluarga besar membuat Muhtadi ingin memiliki keluarga yang besar juga. Dari pernikahannya dengan Dra. Hj. Jamilah, Muhtadi dikaruniai lima anak, tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan.

PLURALISME KEBANGSAAN

PLURALISME KEBANGSAAN

1.      Pluralisme  berasal dari kata plural yang berarti banyak, adalah suatu faham yang mengakui bahwa terdapat berbagai faham atau entitas yang tidak tergantung yang satu dari yang lain. Masing-masing faham atau entitas berdiri sendiri tidak terikat satu sama lain, sehingga tidak perlu adanya substansi pengganti yang mensubstitusi faham-faham atau berbagai entitas tersebut. Salah satu contoh misal di Indonesia terdapat ratusan suku bangsa. Menurut faham pluralisme setiap suku bangsa dibiarkan berdiri sendiri lepas yang satu dari yang lain, tidak perlu adanya substansi lain, misal yang namanya bangsa, yang mereduksi eksistensi suku-suku bangsa tersebut.

Kamis, 14 Maret 2013

YAKIN, JABATANNYA KARENA BERKAH ANAK YATIM


YAKIN, JABATANNYA KARENA BERKAH ANAK YATIM
(Sumber; Jawa Pos Radar Malang, rubrik Spirit Religi, edisi Jum’at 23 November 2012, hal. 40)

Cinta Yatim; Muhtadi memiliki perhatian besar terhadap nasin anak yatim yang dibina. Dia berupaya anak-anak yatim bisa menikmati pendidikan hingga bangku kuliah.

UPAYA ANAK YATIM BISA SEKOLAH


Dr. HA. Muhtadi Ridwan, MA, Dekan yang Juga “Bapak” Anak Yatim
“UPAYA ANAK YATIM BISA SEKOLAH”
(Sumber; Jawa Pos Radar Malang, rubrik Spirit Religi, edisi Jum’at 23 November 2012, hal. 40)

Kesibukan Muhtadi Ridwan sebagai dekan Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang, tak menghalanginya untuk menjadi bapak bagi anak-anak yatim di Yayasan Anak Yatim At-Taufiq yang berada di daerah Sanan Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing Malang.

DIPERCAYA TETANGGA DIRIKAN YAYASAN


DIPERCAYA TETANGGA DIRIKAN YAYASAN
(Sumber; Malang Post, Familia, halaman 16, Rabu, 22 Februari 2012)

Selain berkutat di kampus, Muhtadi juga disibukkan dengan kegiatan di yayasan. Saat ini ia dipercaya menjadi ketua yayasan anak yatim At-Taufiq yang berlokasi di tempat tinggalnya, Sanan Malang.

KULIAH NYAMBI LOPER KORAN


KULIAH NYAMBI LOPER KORAN
(Sumber; Malang Post, Familia, halaman 16, Rabu, 22 Februari 2012)

Muhtadi lahir dari keluarga besar dengan anak berjumlah 11. Ia sendiri merupakan anak kesepuluh. Ayahnya seorang kepala desa (1948-1983) di Glagah, Kabupaten Lamongan sedangkan ibunya ibu rumah tangga.

TURUN “PANGKAT” TETAP “FLAMBOYAN”


TURUN “PANGKAT” TETAP “FLAMBOYAN”
(Sumber ; Gema, Edisi Juni 2004)

Jika ada seorang yang “turun” pangkat, lalu berpenampilan biasa-biasa, mungkin HA. Muhtadi Ridwan, adalah orangnya. Lho kok ? Ia, Abah, panggilan akrabnya adalah mantan Pembantu Rektor III UIN Malang (1997-2004). Jabatannya sebagai pembantu rektor bidang kemahasiswaan mengharuskan untuk bisa membagi waktu secara ketat. Maklum, posisi itu memang sangat menyita waktu dan pikirannya. “Lha mengasuh mahasiswa ribuan orang kan tidak gampang”, katanya suatu ketika.

Rabu, 13 Maret 2013

DEKAN FE YANG TAK PERNAH SEKOLAH EKONOMI


DEKAN FE YANG TAK PERNAH SEKOLAH EKONOMI
(Sumber; Malang Post, Familia, halaman 16, Rabu, 22 Februari 2012)

Umumnya, saat diangkat menjadi dekan di fakultas, dosen memiliki background pendidikan yang sama dengan fakultas yang dipimpin. Namun tidak dengan Dr. HA. Muhtadi Ridwan, MA.

Selama dua periode, yaitu sejak tahun 2004 hingga sekarang Muhtadi dipercaya memimpin Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Padahal ia tidak pernah sekalipun menempuh pendidikan ekonomi. Saat ditunjuk menjadi dekan FE, ia hanya memegang gelar S-1 dari Jurusan Tafsir Hadis IAIN Sunan Ampel Surabaya, dan gelar master yang diambil dari Program Magister Agama. Walaupun tidak berlatar belakang pendidikan ekonomi, Muhtadi terlihat sangat konsen pada wacana ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan karya skripsinya ketika menyelesaikan Program Doktoral/Sarjana Lengkap yang mengambil tema ”al-Qur’an dan Sistem Perekonomian” (1985). Ketika menyelesaikan Program Magister, tema penelitiannya tentang ”Manajemen Pengelolaan Dana ZIS; Studi Kasus di Lagzis Kota Malang”. Kemudian penelitian disertasinya bertema ”Pemahaman Agama dan Prilaku Ekonomi Komunitas Perajin Tempe Sanan Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing Malang”
Muhtadi dipercaya menjadi dekan di FE karena merupakan salah satu orang yang membidani terbentuknya fakultas ini. Ia bercerita. Lulus IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 1985, ia ditugaskan di Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Ponorogo selama tujuh tahun (1987-1994). Setelah itu, ia hijrah ke Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel di Malang yang saat ini dikenal sebagai UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Saat berada di Malang, Muhtadi tergabung dalam tim pengembangan sebagai anggota pembuatan Rentra STAIN Malang 10 Tahun ke depan. Pada kesempatan itu, ia meminta bagian merancang proyeksi perkembangan kelembagaan dan inisiasi membuka Jurusan Syariah dengan dua Program Studi, Muamalah (Ekonomi Islam) dan Peradilan Agama STAIN Malang (1997-2001). Khusus Program Studi Muamalah (Ekonomi Islam) merupakan cikal-bakal (embrio) Fakultas Ekonomi. Pada 2001 Jurusan Syariah berubah menjadi Fakultas Syariah dengan Program Studi Ahwal al-Syakhshiyah (Peradilan Agama) dan Fakultas Ekonomi dengan Program Studi Manajemen (Syariah). Perubahan ini seiring dengan perubahan STAIN Malang menjadi Universitas Islam Indonesia Sudan (UIIS) Malang.
“Sejalan dengan perkembangan kampus, akhirnya Fakultas Ekonomi berdiri sendiri dan saya dipercaya menjadi dekannya,” terang Muhtadi pada Familia Malang Post.
Sebelum dipercaya menjadi dekan FE, Muhtadi sudah menjalankan banyak amanah yang diberikan oleh pihak kampus. Ia pernah menjadi Sekretaris Jurusan Syariah sekaligus menjadi Ketua Program Studi Muamalah di tahun 1997. Setahun kemudian, dia menjadi Ketua Jurusan Syariah sekaligus Ketua Program Studi Muamalah. Di tahun 1999-2004 ia dipercaya menjadi Pembantu Ketua III (1999-2001) Pembantu Rektor III (2001-2005) yang membidangi urusan kemahasiswaan.
“Tugas saya saat menjadi Puket III/PR III ini merupakan tugas yang paling berat. Sebab saat itu terjadi transisi besar-besaran di kampus. Awalnya mulai dari Fakultas Tarbiyah menjadi STAIN Malang lalu berubah menjadi Universitas Indonesia Sudan Malang dan akhirnya menjadi UIN Malang,” ungkapnya.
Selama menjadi dekan di FE, Muhtadi dikenal sebagai orang yang santai. Ia jarang sekali terlihat mengenakan kemeja dan dasi layaknya dekan lain. Ia justru berpenampilan seperti guru ngaji, kemeja yang ditumpuk jas model kuno dengan bawahan celana bahan serta kopiah.
Bapak lima anak ini mengaku senang mengenakan kopiah karena factor kepraktisan. Ia tak perlu menyisir rambutnya berulangkali. Cukup dengan merapikan kopiah, penampilannya sudah terlihat cling.
“Saya juga belum pernah duduk di kursi itu (kursi yang disediakan untuk dekan). Biasanya saya duduk di kursi rapat karena lebih santai. Di antara kursi dekan yang ada di UIN Malang, bisa dipastikan punya saya yang paling awet,” ujar Muhtadi berkelakar.
Saat berada di kampus, Muhtadi juga jarang dipanggil dengan sebutan “Pak” seperti dosen kebanyakan. Lebih akrab disapa dengan sebutan “Abah” (bapak). Bukan hanya mahasiswa dan dosen lain yang memanggilnya dengan sebutan ini, tetapi juga satpam kampus yang sehari-hari berinteraksi dengasn Muhtadi (nda/sir/han)

JELANG AKHIR MEMEGANG AMANAH


JELANG AKHIR MEMEGANG AMANAH

1 Maret 2005 adalah awal saya mendapatkan amanah sebagai nakhoda di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Malang (sekarang; Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim/FE-UIN Maliki Malang) setelah hampir 6 tahun mendapat tugas bidang kemahasiswaan di tingkat Sekolah Tinggi dan Universitas pada tiga zaman; zaman Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Malang (STAIN Malang, Universitas Islam Indonesia Sudan Malang (UIIS Malang), dan Universitas Islam Negeri Malang (UIN Malang).

KAJI ULANG ATAS MUTU KEHUJJAHAN HADIS DALAM HAZANAH KEILMUAN SYARI'AH

Adalah keniscayaan yang perlu direspon sebagai wujud pemantapan beragama Islam manakala gairah penguasaan umat dalam rangka pendalaman wawasan beragama, penghayatan serta upaya membangun kesadaran mengamalkan syari'at semakin mendekati standar ittiba'. Pola pengamalan syari'at dalam prikehidupan sehari-hari bila menerapkan asas ittiba' amat berkepentingan pada figur muttaba', yakni orang yang diikuti jejak perjalanan dan pemahaman keagamaannya. Untuk strata nabiyyullah Musa a.s. yang dikaderkan sebagai ulu al- `azmi tepat bila memilih figur muttaba' Hidhir a.s. (QS. al-Kahfi : 66). Strata pribadi Nabi Muhammad Saw mengidolakan figur Ibrahim a.s. (QS. Ali Imran : 68). Ketika penganut Islam masih minoritas di Makkah, orang setingkat Sa'ad bin Abi Waqash mengikuti seniornya yakni Abu Bakar al-Shiddiq (QS. Luqman : 15). Umat generasi tabi'in tentu mengambil pola anutan kolektifitas keagamaan sahabat Nabi Saw yang digolongkan kelompok Muhajirin dan Anshar (QS. al-Tawbah : 100). Ketika merambah generasi penerus tiada pilihan lain kecuali figur yang merepresentasikan sabil al-mu'minin (QS. al-Nisa' : 115).

Studi Kritik Hadits Nabi SAW. : Metodologi Penelitian Hadits



Studi Kritik Hadits Nabi SAW. : Metodologi Penelitian Hadits
Mukadimah
Para pemerhati dan pemikir keislaman yang kritis, sudah cukup lama peduli pada sumber ajaran Islam, terutama al-hadits an-nabi saw.[1] Begitu pula dengan penelitian terhadapnya, telah banyak juga dilakukan mereka,[2] termasuk di dalamnya adalah para orientalis (baca: Islamolog Barat). Mengingat, Hadits Nabi SAW. adalah juga petunjuk bagi umat Islam setelah al-Qur’an, yang sekaligus merupakan penjelas utama al-Qur’an.[3]

MEMBENTUK PRIBADI MUSLIM MARHAMAH (Upaya Proteksi Radikalisasi)

A.   PENDAHULUAN
Kehadiran ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW ke muka bumi ini diharapkan dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang damai dan sejahtera  lahir dan batin. Dalam risalah ajaran Islam terdapat berbagai petunjuk bagi umat manusia, bagaimana seharusnya manusia itu menyikapi hidup dan kehidupan ini secara lebih bermakna. Petunjuk-petunjuk tersebut tertuang secara jelas dalam sumber ajaran Islam, yakni al-Qur`an dan Hadits.

PENTINGNYA PERFORMENT DALAM BERINTERAKSI

PENTINGNYA PERFORMENT DALAM BERINTERAKSI

Pada hari Sabtu, 5 Januari 2013 Fakultas Ekonomi  Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (FE-UIN Maliki Malang) melaksanakan gawe akademik berupa “Pembekalan Kuliah Kerja Lapangan” yang diikuti oleh mahasiswa Jurusan/Program Studi Manajemen, Jurusan/Program Studi Akuntansi dan Program Studi Diploma Tiga (D-III) Perbankan Syariah.

Memelihara Kesenangan Emak

MEMELIHARA KESENANGAN EMAK

Pada hari Rabu, 5 November 2012 bersama isteri saya memenuhi undangan PT. Bursa Efek Indonesia bekerjama dengan Bapepam-LK Kementerian Keuangan, kpei, dan ksei yang menggelar acara penting, yaitu “INVESTOR SUMMIT 2012” bertempat di Grand City Mall & Convex Surabaya. Usai acara saya menyempatkan diri silaturrahim sekaligus ta’ziyah ke rumah keluarga di Gresik.

NYAI GEDE PINATIH (Pengasuh Sunan Giri Gresik)

Beliau mempunyai banyak nama, yaitu antara lain Nyai Ageng Samboja, Nyai Gede Pinatih, Nyai Ageng Maloka, Nyai Salamah, dan Nyai Gede Tandes.

Menurut studi sejarawan Singapura bernama Chen Yu Sung dinyatakan bahwa ayah Nyai Gede Pinatih adalah utusan yang diangkat oleh raja Majapahit di Palembang untuk mengurus soal keagamaan dan administrasi kenegaraan di Palembang setelah jatuhnya kerajaan Sriwijaya.

Pada tahun 1407 M Dinasti Ming merestui dan memberi pengakuan bahwa beliau adalah sebagai agamawan dan negarawan di Palembang. Setelah beliau wafat jabatannya digantikan oleh putra kedua-nya, karena anak pertama-nya putri bernama Pinatih. Akhirnya Pinatih meninggalkan Palembang menuju Jawa, tepatnya di kota Gresik pada tahun 1413 M dan wafat di kota yang sama pada tahun 1478 M (12/13 Syawal), kemudian dimakamkan di kampung Kebungson Gresik.

Nyai Gede Pinatih menemukan Sunan Giri pada tahun 1443 M (Syekh Muhammad Shobar dan Syekh Muhammad Shobir yang menemukannya dalam peti di tengah laut). Karena Sunan Giri ditemukan di laut Nyai Gede Pinatih memberi nama Joko Samodro.

Nyai Gede Pinatih ketika mangasuh dan menyusui si kecil Joko Samodro setelah 30 tahun berada di Gresik. Tempat menyusuinya dikenal dengan kampung Pesuson atau Kebungson, tempat beliau dimakamkan yang juga dikenal dengan Pesarean Nyai Gede Pinatih Pengasuh Sunan Giri.

Kiprah dan predikat Nyai Gede Pinatih, antara lain adalah; 1) sebagai pedagang yang ulet dan ulung, mempunyai banyai perahu Koci, 2) penyebar agama Islam di jawa, 3) Jutawan yang dermawan, 4) pendidik yang mampu mengantarkan putra angkatnya (Sunan Giri) menjadi ulama besar, 5) Mar’atus sholihah yang paripurna dengan julukan “Grand Lady of Gresik”, dan 6) diangkat oleh raja Majapahit sebagai Syahbandar di Gresik.

Malang, 5 November 2012 HA. Muhtadi Ridwan

Senin, 11 Maret 2013

DJP BUTUH 3 RIBU KARYAWAN

GEMA-Peresmian Tax Center UIN Maliki dengan menghadirkan para pimpinan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Pusat Jakarta membuat kegiatan yang berlangsung selama satu hari itu betul-betul membawa berkah bagi sivitas akademika UIN Maliki (29/11).
Rektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Imam Suprayogo sebelumnya tidak menyangka kalau para pimpinan DJP Fuad Rahmani, Kakanwil Jatim III Ken Dwijugiasteadi dan para stafnya akan hadir di UIN Maliki ini. Bapak kelahiran Trenggalek itu menilai bahwa penting sekali di UIN Maliki ini di adakan kerjasama dengan pihak DJP. “Ini akan sangat membantu sekali dan tentunya akan membawa berkah bagi para sivitas akademika UIN Maliki,” terangnya.

SRI MULYANI; Lulusan Terbaik Dan Peraih Terbaik Keempat LKTI Nasional Ekonomi Islam


Hari ini saya betul-betul merasa sangat berbahagia ketika membaca koran terbesar di Malang Raya “RADAR MALANG” edisi Jum’at 14 Desember 2012 tentang terpilihnya saudara “SRI MULYANI” lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (FE-UIN Maliki Malang) sebagai peraih terbaik (juara) keempat pada lomba call for paper (semacam Lomba Karya Tulis Ilmiah/LKTI) tingkat nasional tentang Ekonomi Islam. 

LKTI Nasional yang digelar pada akhir November lalu oleh Program Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, Sri berhasil menyisihkan 500 peserta dari kalangan akademisi dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia. Dalam lomba tersebut Sri patut berbangga dan berbesar hati, karena dia termasuk peserta paling muda yang masuk 20 besar. Faktor usia yang paling buncit tersebut sempat membuat Sri minder saat presentasi. Apalagi, pesertanya semuanya tamatan Program Pascasarjana, dan kebanyakan sudah berstatus dosen di berbagai Perguruan Tinggi Indonesia. Untung bisa masuk sebagai finalis, ungkap isteri Yuda Cahya Riantoko. (Radar Malang; 14 Desember 2012).

"Laboratorium FE UIN Luar Biasa"

Bulan hajatan, cukup pas diberikan pada  Fakultas Ekonomi.  Rentetan kegiatan penting memadati aktifitas civitasnya. Bagi dosen, karyawan, dan mahasiswa.

Kuliah tamu, diklat bagi dosen-staf-karyawan, akreditasi Prodi Diploma Tiga (III) Perbankan, akreditasi  Jurusan Manajemen dan Akuntansi, “menikahkan”  Ditjen Pajak Pusat-UIN Maliki dengan membentuk Laboratorium Tax Center,  berbagai aktifitas Jurusan (HMJ) - kuliah tamu-seminar nasional bagi mahasiswa, dan  Job fair-job seeker yang bakal digelar nanti (8-15/12).  Menjadi sederet alasan  disebut  bulan hajatan  bagi FE.

Merawat Amanah

Sejatinya rumah ini adalah media lii’lai kalimatillah dalam rangka rawat amanah Allah SWT. melalui masyarakat pada umumnya dan sekitar 11 ribu keluarga yang punya harapan besar agar putra-putri mereka menjadi kader-kader yang dapat mengisi kehidupan ini menjadi lebih maslahah. Kami sangat sadar ada warna-warni, yang ingin menjadi “azwaj” (pasangan yang serasi). Keserasian bukanlah kesamaan, tetapi perbedaan dalam kebersamaan, sehingga terbangun mu’asyarah yang harmoni agar lahir kader yang “sakinah”, yaitu tahan akan goncangan. Selanjutnya akan tercipta suasana “mawaddah”, yaitu “mahabbah wa al-dliman”, yakni kasih sayang yang bertanggung jawab, tahu porsi dan potensi diri. Kemudian akan datang “rahmah” Allah SWT, bukan “istidraj”, yaitu kenikmatan yang akan tersebar tanpa dipaksakan, ketika proses tadi kita lakukan dengan benar dan sungguh-sungguh. Wallahu a’lam bi al-shawab.

PENDIDIKAN YANG NGU-WONG-KÉ

 PENDIDIKAN YANG NGU-WONG-KÉ

Howard Gardner, ahli pendidikan paling terkemuka dari Harvard University dalam buku mutakhirnya yang berjudul Truth, Beauty, and Goodness Reframed, Educating for the Virtues in the Twenty First Century seolah menyesali pemikiran-pemikiran pendidikannya sendiri yang terdahulu. Pemikiran terdahulu dia yang sangat revolusioner di dunia pendidikan adalah paradigma kecerdasan majemuk (multiple intelligences).

AWALI BISMILLAH AKHIRI ALHAMDULILLAH (Refleksi Pergantian Tahun 2012 ke 2013)


Malam hari nanti, Senin 31 Desember 2012 tepat pukul 24.00 adalah waktu pergantian tahun, dari 2012 menjadi 2013. Moment yang sangat populer dengan sebutan tahun baru menurut kalender Masehi. Sebutan tahun baru pada awalnya dipopulerkan atau diawali dan dirayakan pada tahun 2000 SM  oleh Kerajaan Babilonia. Tahun baru yang tidak dilakukan pada waktu awal bulan Januari itu dirayakan selama 11 hari berturut-turut. Tahun 1553 SM Kerajaan Romawi kemudian menetapkan awal bulan Januari sebagai tahun baru. Gereja Katolik pada awalnya menolak tradisi perayaan tahun baru tersebut, tetapi pada 1582 SM akhirnya mengakuinya. Tradisi yang bermula dari negara Eropa tersebut berkembang pada masyarakat di negara-negara barat, kemudian  menjalar ke seantero negara-negara dunia, termasuk Indonesia.

MEMBANGUN KOMUNIKASI DI LEMBAGA PENDIDIKAN

Ada kebiasaan yang saya lakukan ketika berangkat dan atau pulang kantor, yaitu menyetel gelombang Radio untuk mendengarkan siaran dialog interaktif, salah satu program yang dikemas dengan nama Pro Tiga Radio Republik Indonesia (RII). Program yang sangat menarik tersebut tentu saja terkait dengan berbagai problem dan issue aktual yang terjadi di negeri kita tercinta, soal sosial, soal politik, soal budaya, soal pendidikan, soal ekonomi, dan saembrek persoalan lainnya. 

5 TIPE MANUSIA DALAM MENGHADAPI KESULITAN

"Semua kesulitan sesungguhnya merupakan peluang bagi jiwa kita untuk tumbuh" (John Gray)


Pembaca yang budiman, hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan dan kesulitan, baik lahir maupun batin. Lebih-lebih,hidup di alam modern ini yang menyuguhkan beragam risiko. Sampai seorang sosiolog Ulrich Beck menamai jaman kontemporer ini dengan masyarakat risiko (risk society). Masyarakat yang hidup dalam resiko. Alam modern menyuguhkan perubahan cepat dan tak jarang mengagetkan bahkan menghancurkan bisnis, karir bahkan kemapanan kita. Ketidakpastian sudah menjadi bagian hidup anda sehari-hari dimana resiko mengintai setiap saat.
Nah, tekanan dan masalah itu sesungguhnya akan membentuk watak, karakter, pola pikir, wawasan dan sekaligus menentukan bagaimana orang bereaksi terhadap masalah di kemudian hari. Ada yang bereaksi positif dengan mengambil hikmah, namun banyak juga yang merespon negatif terhadap masalah yang datang. 
Pembaca yang terhormat, pada kesempatan ini, saya akan memaparkan lima tipe orang dalam menghadapi berbagai tekanan tersebut. Mari kita bahas satu demi satu tipe manusia dalam menghadapi tekanan hidup ini.

REFLEKSI PERJALANAN PANJANG PMII

Pemandu utama gerakan adalah tujuan organisasi. Tujuan organisasi kurang lebih sama dengan cita-cita. Tujuan letaknya di depan, menarik kita seutuhnya untuk maju. Namun tujuan juga terletak di belakang, mendorong inspirasi dan menguatkan daya refleksi kita atas seluruh aktivitas harian organisasi kita.
Dimana-mana, tujuan atau cita-cita tidak bisa diwujudkan dalam satu ayunan langkah, satu kegiatan, acara atau program; malah mungkin membutuhkan beberapa generasi hingga tujuan tersebut terwujud. Dan jarang sekali ada sebuah organisasi-sosial, negara, dan seterusnya yang menyatakan bahwa tujuannya telah tercapai.

Teladan Ki Hadjar Dewantoro

Dengan meneladani pemikiran Ki Hadjar Dewantoro, memimpin harus memposisikan diri sebagai tim. Di saat tim masih yunior, sebagai pemimpin harus memposisikan diri di depan, memberi contoh, dan mengajari bagaimana bekerja yang baik. 

Di saat mereka mulai berkembang kami lebih ke arah “ing madyo mangun karso”, dimana kami coba berteman untuk memberi semangat dan motivasi.  

Setelah cukup mature dalam kemampuan, attitude, dan cara berpikirnya kamipun memberikan  dorongan, mengendalikan dan mengarahkan dari belakang sampai “tut wuri handayani”.

Hakikat Kehidupan

Hidup ini adalah anugrah, amanah sekaligus ujian sebagai makhluk pribadi, sosial, dan spiritual. Sudahkah kita bisa menjawab “dari mana asalku, siapakah aku, dan hendak kemanakah aku n?” 

Selesaikan persoalan pribadi, ke-akuan kita dengan selalu bersabar, bersyukur, dan rendah hati. 

 

Selesaikan persoalan kehidupan sosial kita untuk dapat diterima dengan selalu berbaik sangka, dapat dipercaya, dan bersilaturrahmi. 

 

Selesaikan persoalan spiritual kita untuk bersiap kembali kepadanya dengan selalu bertawakal, ikhlas, dan bertaqwa. 

 

Wujudkan peran dan keberadaan kita untuk selalu jujur, terpercaya, bertanggung jawab, punya mimpi/visi ke depan, disiplin, mau bekerja sama, berbuat adil, dan peduli, tidak mendahulukan kepentingan sendiri, serta mau dan mampu untuk berkorban bagi masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia tercinta. 

 

Pada akhirnya pasrah dan serahkan diri kita pada kehendakNya, karena daun kering yang gugur sekalipun bukanlah suatu kebetulan, namun adalah karena kehendak dan iradahNya.

Menjadi Pemimpin

  MENJADI PEMIMPIN

Pemimpin itu adalah amanah, dan semua orang tidak boleh menghindar dari posisi itu, karena masing-masing diantara kita memang sebagai pemimpin, dan harus bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Jadi posisi sebagai pemimpin tidak perlu dicari, apalagi dengan mengabaikan prinsip-prinsip ajaran agama, tetapi harus dipahami dan disadari. 

STUDI HADIS : DARI SUNNAH YANG HIDUP KE BENTUK VERBAL

A. Pendahuluan

Sejak wafatnya Muhammad Rasulullah s.a.w., persoalan ilmiah yang dihadapi para sahabat adalah persoalan kodifikasi al-Qur’an dalam satu mushhaf. Persoalan kodifikasi inilah yang menjadi wacana pasca “kepergian” Nabi s.a.w. di samping berbagai persoalan yang ikut menyemarakkan konstelasi kehidupan umat Islam pada waktu itu. Pada generasi selanjutnya, yakni di masa tabiinn, kodifikasi al-Qur’an semuanya disandarkan atau dinisbatkan pada diri Rasulullah s.a.w., yaitu berupa kerkataan, perbuatan, dan taqrirnya, yang disebut hadis atau sunnah.

LEBIH DEKAT DENGAN al-HADIS DAN al-SUNNAH


I. Pendahuluan
            Istilah Hadis dan Sunnah telah digunakan secara luas dalam studi keislaman untuk merujuk kepada teladan dan otoritas Nabi saw atau sumber kedua hukum Islam setelah al-Qur’an. Meskipun begitu, pengertian kedua istilah tersebut tidaklah serta merta sudah jelas dan dapat dipahami dengan mudah. Para ulama dari masing-masing disiplin ilmu menggunakan istilah tersebut didasarkan pada sudut pandang yang berbeda sehingga mengkonskuensikan munculnya rumusan pengertian keduanya secara berbeda pula.

OTENTISITAS HADIS PERSPEKTIF ORIENTALIS:

Pendahuluan
Studi seputar relasi antara Islam dan orientalisme termasuk studi prestisius. Hampir setiap bidang Islamic studies berkaitan dengan orientalisme, baik itu tafsir, hadis, fikih, filsafat, sufisme maupun sejarah. Masing-masing bidang studi tidak luput dari sentuhan kajian para orientalis, bahkan mereka berhasil menghasilkan karya-karya bermutu yang tidak dapat dilakukan oleh sebagian umat Islam. Lebih dari itu, sebagian sarjana Muslim kadang menggunakan karya-karya mereka sebagai bahan referensi dalam penelitian mereka.

STUDI REFERENSI HADIS STANDART (SUNAN ABU DAWUD 202 -275 H); Bagian kelima

Biografi Abu Dawud

Imam Abu Dawud ketika kecil bernama Sulaiman, bin Asyas bin Ishaq, bin Basyir, al-Azdiy al-Sijistani. Imran al-Azdiy seorang leluhur Abu Dawud  berperan aktif dalam kesatuan tentara pendukung Khalifah Ali bin Abi Thalib pada pertempuran Shiffin. Azdiy adalah sebuah suku besar di Yaman yang merupakan cikal bakal imigran ke Yatrib dan kelak menjadi inti kelompok Anshar di Madinah. Inisial al-Sijistani  dibelakang nama beliau menjadi sebab orang menduga bahwa Imam Abu Dawud berdarah keturunan al-Sijistan, wilayah bagian selatan Afganistan (Kabul). Bahkan ada pula yang mengira Sijistan sebuah daerah terkenal di negeri India bagian selatan. Ibnu Hilikan dan Ibnu al-Subkioptimis menunjuk wilayah Yaman.

STUDI REFERENSI HADIS STANDART {Al-JAMI’ SUNAN AL-TURMUDZI (209 – 279)}; Bagian keenam

Biografi Imam Al-Turmudzi

Nama lengkap beliau Abu ‘Isa Muhammad bin ‘Isa Ibnu Sawwah al-Sulami al-Turmudzi. Tempat kelahiran beliau pada wilayah utara sungai Jihua (Amudariya) di sebuah kota kecil terletak di sebelah utara  Iran dan dikenal dengan kota Turmudz atau Tirmidz, dengan dialek setempat terbaca Turmidzi. Lahir pada tahun 209 H (sebagian ulama menduga tahun 200 H) dan meninggal dunia pada malam Senin tanggal 13 Rajab 279 H dalam usia 70 tahun di kota yang sama. Kesamaan tempat lahir dan meninggal memberi pertanda bahwa sebagaian besar dedikasi keilmuan Imam al-Turmudzi di persembahkan untuk masyarakat Islam di kampung halamannya.

STUDI REFERENSI HADIS STANDART/SUNAN IBNU MAJAH (209 – 273 H.); Bagian Kesembilan

Biografi Ibnu Majah

Panggilan lengkap keulamaan beliau  adalah Imam al-Hafidz al-Mufassir Abu Abdillah Muhammad bin Yazid bin Majah Al-Raba’i al-Qazwini. Nama panggilan kependekannya Ibnu Majjah. Majah dengan ha’ sukun merupakan nama ‘ajam (non Arab) adalah gelar ayahandanya, bahkan ada yang mensinyalir sebagai nama ibnuda beliau. Adapun Al-Raba’i disunting dari Rabi’ah, nama seorang pakar ulumul hadis. Ada dugaan bahwa nishah kepada rabi’ah berlatar belakang status maula yang disandang oleh Ibnu Majah bersandar kepada Rabi’ah tersebut. Seperti sebutan “maula” yang lazim dipakai oleh kalangan sejarawan adalah status yang diberikan kepada orang ‘ajam yang proses Islamisasinya di bawah  bimbingan intensif seorang muslim senior yang berkebangsaan Arab.

STUDI REFERENSI HADIS STANDART ( SHAHIH IMAM MUSLIM 204 – 261 H); Bagian keempat

Biografi Imam Muslim

Lahir dengan nama “Muslim” bergelar kemudian Hujjatul Islam Abu al-Husain, pada tahun 204 H atau tahun 206 H menurut perhitungan Imam al-Hakim dalam kitabnya Ulama’u al-Amsar. Ayah beliau bernama al-Hajjaj al-Qusyairi al-Naisaburiy dikenal sebagai tokoh ulama di negerinya. Qusyair adalah nama sebuah buku Arab terkenal, dengan demikian Imam Muslim berdarah keturunan Arab. Naisabur tempat kelahiran Imam Muslim merupakan wilayah bagian utara negara Iran.

STUDI REFERENSI HADIS STANDART (SHAHIH AL-BUKHARI (194 – 256 H); Bagian Ketiga

Imam Bukhari terlahir bernama Muhammad putera Isma’il bin al-Mughirah bin Baraizbah, lahir sesudah shalat Jum’ah tanggal 13 syawal 194 H. di Bukhara yang kini termasuk wilayah Turkistan (Uni Soviet). Ayah al-Bukhari adalah salah seorang murid Imam Malik Ibnu Anas, sedang kakek beliau yang semula sebagai penganut agama Majusi adalah pelopor masuk Islam dalam lingkungan keluarganya.

STUDI REFERENSI HADIS STANDART (MUSNAD AHMAD IBNU HANBAL/164-241 H); Bagian kedua

Biografi Imam Ahmad Ibnu Hanbal

Ahmad putera Muhammad Ibnu Hanbal al-Syaibani al-Baghdadi, beliau lahir pada tahun 164 H. di Baghdad dan meninggal di kota yang sama pada tahun 240/241 H. Imam Ahmad Ibnu Hanbal sempat dipenjarakan selama 28 bulan gara-gara sikapnya gigih menolak faham kemahluqan al-Qur’an. Keteguhan Imam Ahmad dalam memegangi prinsip keimanan tersebut disetarakan dengan khalifah Abu Bakar al-Shiddiq saat dihadapkan pada para pengingkar kefardhuan zakat di awal kekhalifahannya. Ahmad Ibnu Hanbal di lepas dari penjara sehubungan sikap al-Mutawakkil tidak lagi berfaham mu’tazilah seperti khalifah pendahulunya.

STUDI REFERENSI HADIS STANDART (Bagian Pertama)

PENGANTAR
Selama ini perhatian ulama dari berbagai disiplin ilmu keislaman dalam kegiatan berhujjah dengan sunnah atau hadis senantiasa tertuju pada sejumlah 10 kitab koleksi hadis. Ke sepuluh kitab hadis itu mengingat tingkat popu­laritas (syuhrah) dan pengakuan umum atas kualitas (i’tibar al-shihhah) atas hadis-hadis yang tertampung di dalamnya patut dipandang sebagai kitab standart untuk hadis/sunnah. Standarisasi itu meliptui tehnik kodifikasi hadis maupun segi transmisi hadis

BENARKAH ULAMA HADIS KURANG PERHATIAN TERHADAP KRITIK MATAN?



Salah satu cara orientalis dalam meragukan otentisitas Hadis adalah dengan menuduh para ulama Hadis kurang memperhatikan aspek matan dalam metodologi penelitiannya. Prof Dr Musthafa Azami dalam bukunya Dirasat fil Hadis an-Nabawi wa Tarikh Tadwinih menyatakan bahwa Ignaz Goldziher (seorang tokoh orientalis) menuduh penelitian Hadis yang dilakukan oleh ulama klasik tidak dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah karena kelemahan metodenya. Hal itu menurut Goldziher karena para ulama lebih banyak menggunakan metode Kritik Sanad, dan kurang menggunakan metode Kritik Matan. Karenanya, Goldziher kemudian menawarkan metode kritik baru yaitu Kritik Matan saja.

TREND GERAKAN MAHASISWA , DULU SAMPAI SEKARANG

Mahasiswa adalah elemen yang tak akan pernah terpisahkan dari perjalan peradaban sebuah bangsa. Sejarah di dunia ini, baik di Barat maupun di Timur, telah menjadi bukti idealisme, kepeloporan, pemikiran kritis, konsistensi semangat perubahan, dan pergerakannya yang melekat pada sosok mahasiswa telah banyak banyak mewarnai peradaban negeri di berbagai belahan dunia.
Tidak terkecuali Indonesia. Kemerdekaan bangsa Indonesia atas kolonialisme yang telah berlangsung hampir 3,5 abad lamanya, merupakan buah dari kerja keras para tokoh muda yang lahir dari komunitas kampus. Bung Karno, Bung Hatta, HOS Cokroaminoto, dll. adalah motor penggerak rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya.

KEGIATAN MAGANG NON STRUKTURAL DIMINATI MAHASISWA FE

KEGIATAN MAGANG NON STRUKTURAL DIMINATI MAHASISWA FE

Magang non struktural adalah salah satu program kegiatan praktik kerja lapangan dari beberapa program sejenis di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (FE-UIN Maliki Malang) ; magang struktural yang diperuntukan buat mahasiswa Program Studi Diploma Tiga (D-III) Perbankan Syari’ah (Prodi D-III PS), Praktik Kuliah Lapangan Integratif (PKLI) bagi mahasiswa Program S-1 Jurusan/Prodi Manajemen dan Akuntansi, dan Pengabdian Masyarakat bagi mahasiswa semua Prodi yang dilaksanakan pada akhir semester pertama sebagai rangkaian program Orientasi Mahasiswa Baru.

SEMUA HARUS KREATIF

Benarkah kreativitas tidak memiliki nilai tambah ?. Kita tahu masih ada anggapan bahwa kreativitas sebagai pemborosan dan “arena buang-buang waktu”. Kalau bukan pemborosan, ada yang masih melihat bahwa kreativitas atau inovasi adalah bagian orang-orang yang tidak serius dan berdisiplin, justru kadang dianggap sebagai “gangguan” buat orang tertentu yang tidak suka orang lain sukses. Paradigma inilah yang sering menyebabkan banyak orang tidak meyakini bahwa kreativitas perlu mendapat tempat terdepan dalam pencarian solusi terhadap permasalahan di tempat kerja.

Bila kita berpikir bahwa kreativitas hanya salah satu feature dalam kegiatan berpikir, kita perlu membuka mata lebih lebar. Mekanik mobil harus menemukan cara mendeteksi kerusakan mesin, yang tidak dipelajari dengan sistem problem solving di sekolah. CEO yang terkenal kekuatannya dalam mengotak-atik angka keuangan, pada saatnya perlu menggunakan kreativitasnya untuk memahami problem yang komplek. Seorang dosen senior yang dikenal kekuatan intelektiualnya, pada saatnya perlu menggunakan kreativitasnya untuk memahami potensi dan problem mahasiswanya. Mahasiswa yang dikenal tinggi motivasi belajarnya, pada waktunya perlu menggunakan kreativitasnya untuk memahami kebutuhannya di tengah pengaruh internal/eksternal yang sangat kuat.

Jelas bahwa kreativitas ada di dalam setiap situasi. Kita perlu meyakini betapa suatu lembaga, organisasi, dan atau perguruan tinggi tidak bisa berjalan tanpa berkreativitas. Kita bisa menyaksikan ada perusahaan, bisa tiba-tiba menjadi “gajah bengkak” karena tidak membudayakan kreativitas. Pola pikir tidak mementingkan budaya kreativitas sungguh akan melahirkan mental “tidak bisa” yang membunuh. Perusahaan seperti GE yang demikian sukses di abad ke-20 lalu, sekarangpun berkiprah ke “kepedulian lingkungan dan inovasi ecomagination”, serta masih harus membuktikan apakah usahanya akan mencetak laba dan membuat perusahaannya bisa se-sexy Apple. Fenomena ini membuktikan bahwa kreativitas dan inovasi tidak bisa berbentuk lip service, basa-basi, atau setengah-setengah.

Sebagai contoh tentang kreativitas tidak mempunyai nilai tambah adalah kisah Peter Thiel, dengan kesungguhan hati meninggalkan profesinya sebagai advokat untuk kepentingan menciptakan PayPal dengan pemikiran matang yang dielaborasi secara tuntas. Hasilnya, Thiel sekarang menjadi pemegang saham terbesar dari perusahaan perusahaan bergengsi lain seperti Facebook, dan sebagai dosen mata kuliah creative economy di Stanford. Contoh lain tentang kreativitas sebagai kunci sukses juga sudah dibuktikan oleh Cirque du Soleil yang mengubah sirkus binatang yang hampir mati, menjadi ajang show musikal dan tari manusia berbakat.

Pertanyaannya sekarang adalah; apakah di lembaga kita (lembaga dimana kita berada) sudahkah ada upaya serius yang dilakukan untuk memotivasi dan atau memberi peluang warganya agar selalu melakukan terobosan baru, berinovasi, dan berkreasi. Kalau belum, maka kita harus sadar secepatnya untuk antara lain ; pertama, segera menciptakan pembiasaan diri untuk menciptakan budaya kreatif, yaitu dengan cara menyebar “spirit can do”, yaitu tidak ada kata “tidak bisa”. Kedua, menumbuhkan keyakinan bahwa kesalahan adalah cara untuk merangsang kreativitas atau inovasi. Ketiga, menggalakkan tradisi brainstorming sebelum mengambil keputusan. Kempat, menggalakkan “whole brain thinking” dengan menukar problem solver yang tidak sesuai bidangnya. 

Riset menunjukkan betapa kreativitas dan inovasi adalah keterampilan yang diasah dan dikembangkan, bukan dimiliki sejak lahir. Semakin sering kita melakukan benchmark, brainstorming, berdiskusi, dialog, maka semakin tajam kita saat membedah permasalahan kerja kita dengan sudut baru, dan sudah diduga keputusan yang kita ambil akan melegakan dan atau memuaskan banyak pihak. Bukankah prinsip “musyawarah” adalah tradisi baik sekaligus konsep ajaran agama kita (Islam) dalam setiap proses pengambilan keputusan.

Wallahu A’lam bi al-Shawab,
Malang, 21 Januari 2013
HA. Muhtadi Ridwan